Achmad Firdaus - Okezone
Pengumuman resmi kembalinya Kimi dilontarkan Ferrari usai Massa mengatakan, dirinya tidak akan berada di balik kemudi Ferrari mulai musim depan. Untuk kali kedua, skuad Maranello mengontrak Kimi. Pembalap Finlandia ini dikontrak untuk dua tahun ke depan.
Dengan line-up Fernando Alonso dan Kimi, jelas Ferrari mengusung target besar di musim depan. Kehadiran dua pembalap dengan label juara dunia ini diharapkan dapat menghentikan dominasi Red Bull yang berjaya di tiga musim terakhir –musim ini berpeluang jadi empat musim.
Keberhasilan Ferrari membawa kembali Kimi ke Maranello juga dinilai sebagai langkah yang brilian. Pasalnya, pembalap berjuluk ‘The Iceman’ ini masih punya kapasitas yang mumpuni, meski sempat dua tahun banting setir ke dunia World Rally Championship (WRC) dan NASCAR.
Ya, sejak memutuskan mundur dari F1 pada 2009, Kimi sempat menekuni dunia Reli dan NASCAR. Namun, passion terhadap F1 membuatnya kembali pada 2011 di mana Kimi memutuskan menerima pinangan Lotus.
Di musim perdananya bersama Lotus, Kimi nampak tidak canggung. Dia bahkan tetap mampu menunjukkan kualitasnya dengan raihan satu kemenangan (di Abu Dhabi) dan empat kali naik podium. Kimi mengakhiri debut comebacknya di F1 dengan menghuni peringkat tiga klasemen akhir.
Penampilan apik kembali ditunjukkan Kimi pada musim keduanya di mana hingga memasuki seri ke-12, pembalap 33 tahun ini menempati peringkat empat klasemen sementara. Penampilan gemilang inilah yang membuat Ferrari terkesan sehingga memutuskan kembali meminangnya.
Kimi memulai kariernya balapnya di ajang karting saat usia 10 tahun. Masuk usia 20 tahun, pembalap kelahiran Espoo, Finlandia, 17 Oktober 1979 ini sudah mengoleksi berbagai gelar juara di dunia balap mobil.
Raihan tersebut membuatnya mendapat kesempatan unjuk kebolehan di ajang paling bergengsi, Formula One. Pada 2001, tim Sauber mempromosikannya ke F1. Semusim di Sauber, dia menunjukkan kapasitasnya dengan mengakhiri musim di posisi 10.
Tim besar, McLaren pun langsung kepincut dan mengontraknya. Di skuad berjuluk Silver Arrows, Kimi kian bersinar. Dia sukses dua kali menyabet runner-up klasemen akhir dalam empat musim.
Puncak karier ‘Si Manusia Es’ terjadi ketika Ferrari mengontraknya pada 2007. Di musim perdananya, Kimi langsung menyabet titel juara dunia. Namun, setelah itu grafiknya mulai menurun, di mana dia hanya mengakhiri musim keduanya di posisi tiga dan ketiganya di urutan enam.
0 komentar:
Posting Komentar