Senin, 23 Desember 2013

Menanti Potensi Magnussen

Randy Wirayudha - Okezone

\
Kevin Magnussen (Foto: McLarenMedia)
WOKING – Melakoni bermusim-musim F1 belakangan tanpa perbaikan indeks prestasi, McLaren malah mengambil langkah berisiko menyongsong 2014. Tim yang berbasis di Woking itu memilih seorang rookie dan mendepak Sergio Pérez guna mendampingi pilot veteran, Jenson Button.

Ya, dalam delapan musim terakhir, McLaren akhirnya memboyong rookie kedua setelah Lewis Hamilton untuk menempati kokpit utama. Adalah Kevin Magnussen yang tak lain, putra kandung legenda Jan Magnussen yang dipercaya tim prinsipal, Martin Whitmarsh.

Jelas, tekanan dan ekspektasi bakal lebih dulu menghampiri Magnussen untuk menyamai dampak yang pernah ditinggalkan Lewis Hamilton atau bahkan Jan Magnussen – sang Ayah. Whitmarsh sendiri menaruh keyakinan penuh pada langkah yang diambilnya ini lantaran mengaku terkesan pada dua sesi tes yang diikuti Magnussen pada November 2012 di Abu Dhabi dan Juli lalu di Silverstone.

“Yang membuat saya terkesan adalah konsistensinya – tak sedikit pun dia melakukan kesalahan. Saya juga berkesempatan ikut pada suatu evaluasi teknis di akhir tes dan saya mendapatinya dikelilingi sejumlah teknisi dan setidaknya 20 video conference dari teknisi lain,” ujar Whitmarsh.

“Saya duduk tenang untuk mendengarkan feedback-nya, betapa jelas dan tepatnya dia memberi timbal-balik soal mobil. Saya juga melihat kepercayaan diri dan menyadari bahwa dia seseorang yang spesial,” lanjutnya, sebagaimana dilansir SportingLife, Selasa (24/12/2013).

Soal potensi yang dilihat Whitmarsh ini, memang belum banyak bisa dirasakan publik yang memang masih punya keraguan pada apa yang dimiliki Magnussen. Namun Whitmarsh tetap teguh pada pendiriannya menempatkan Magnussen ke kokpit McLaren, kendati ada risiko besar apakah potensi ini bisa diwujudkan di atas lintasan atau malah “tenggelam”.

“Kami pernah berhasil dengan Lewis, tapi berapa kali dalam karier Anda (mendapati debutan berkembang pesat) karena kami bisa saja menerima lemparan telur ke wajah kami,” sambungnya.

“Sebenarnya saya ragu untuk mengatakan ini, tapi tetap akan saya katakan – perjalanan Lewis terhitung lebih mudah karena kami sendiri yang menuntunnya dengan beragam sesi tes dengan cara yang saat ini tak bisa lagi Anda lakukan. Jadi memang ada risiko besar (dengan Magnussen), tapi kami takkan melakukannya kecuali kami tak merasa proyek dan potensinya akan berhasil,” tutup Whitmarsh.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost