Minggu, 29 Desember 2013

Periskop Formula One 2014 Kencangkan Sabuk Pengaman Menyongsong 2014

Randy Wirayudha - Okezone

F1 2014 menjelang! (Foto: Nacho Doce/REUTERS)
SUDAH siapkah Anda menatap kancah F1 musim 2014? Pasalnya untuk edisi ke-65 yang sedianya baru resmi dihampar Maret tahun depan, gelaran F1 punya prospek besar untuk menyajikan persaingan lebih seru. Maka, siapkanlah helaan nafas Anda dan jangan sekalipun luput mengikuti tiap desingan mesin-mesin jet darat saling adu cepat di lintasan aspal.

Anda tentu sudah lihat sendiri berbagai kejutan di musim 2012 dan musim lalu di mana dominasi Red Bull, sedikit demi sedikit mulai tergerus. Bukan lantaran Ferrari sudah bangkit secara lebih mapan, namun lantaran dua tim yang sebelumnya dianggap di level medioker macam Mercedes dan Lotus, mulai mengusik Red Bull, Ferrari dan McLaren.

Bicara lima tim di atas, memang sedianya tim-tim lain macam Sauber, Force India, Torro Rosso apalagi Marussia atau Caterham, lima jajaran elite alias Big Five di atas masih jauh superior kendati Sauber dan Force India mengaku pede dengan rekrutan baru “tapi” lama.

Menyinggung para pilot yang bakal beraksi di 2014 mendatang, Sebastian Vettel tetap jadi favorit. Patut dinanti pula bagaimana capaian rekan barunya, Daniel Ricciardo yang datang menggantikan Mark Webber. Publik tentu bertanya-tanya, apakah jebolan Toro Rosso ini bisa menyamai Webber atau bahkan melampaui guna memberi tekanan internal buat Vettel.

Tak kalah menarik jika menengok ke tim seteru lama Red Bull – Ferrari. Tim kuda jingkrak ini kembali menduetkan Fernando Alonso dan Kimi Räikkönen. Bicara skill individu, tak ada yang meragukan betapa cepatnya mereka. Namun bekas-bekas gesekan di masa lalu masih dipertanyakan, apakah sudah sirna dan di 2014 nanti keduanya bakal harmonis atau malah jadi masalah besar dan melahirkan bom waktu buat Ferrari.

Adapun di tim Mercedes, tak ada perubahan line-up sama sekali. Tim yang berbasis di Brackley ini masih punya kepercayaan penuh pada duet Nico Rosberg dan Lewis Hamilton yang bergantian tampil kompetitif sebagai “pengganggu” Ferrari dan Red Bull.

Setelah lama menimbang-nimbang siapa calon terbaik suksesor Kimi, Lotus akhirnya menjatuhkan pilihan pada Pastor Maldonado. Team principal Eric Boullier melihat potensi tersembunyi pada driver asal Venezuela tersebut bahwa jika Maldonado diberikan mobil yang lebih baik dari tim sebelumnya, Williams, Maldonado berpotensi tampil fantastis lebih konsisten seperti kejutan yang pernah ditunjukkannya pada GP Spanyol 2012 silam dengan memuncaki podium.

Sementara rekan Maldonado masih Romain Grosjean. Tampil biasa-biasa saja di awal-awal musim 2013, tiba-tiba Grosjean menarik perhatian banyak pihak di paruh kedua hingga akhir musim. Grosjean punya potensi besar merebut lebih banyak tangga podium tahun depan.

Mengulas musim baru, jelas takkan lengkap jika tak disertai datangnya para debutan. Untuk 2014 ini, memang hanya ada dua rookie yang dapat kepercayaan jadi pilot utama. Tapi tentu patut dinanti bagaimana musim perdana mereka, terutama Kevin Magnussen yang punya beban berat di pundaknya.

Betapa tidak? Dipasangkan dengan si veteran Jenson Button di McLaren untuk menggantikan Sergio Pérez, putra kandung legenda Jan Magnussen ini dijunjung ekspektasi besar dari bos Martin Whitmarsh. Mantan jawara Formula Renault 3.5 Series ini diharapkan bisa membawa atmosfer segar, sekaligus memperbaiki indeks prestasi McLaren yang anjlok 2013 lalu – tak sekalipun satu dari dua pilotnya bisa mencicipi tangga podium.

Satu debutan lagi sedianya masih asing di telinga para pecinta F1. Dialah Daniil Kvyat. Pilot termuda F1 (19 tahun) asal Rusia ini akan menempati kokpit Toro Rosso guna menambal kekosongan yang ditinggalkan Ricciardo ke Red Bull. Namun jangan salah, bicara potensi, tentu kampiun GP3 Series musim lalu itu takkan kekurangan peluang untuk tampil mengejutkan di tim satelit Red Bull itu, kala berduet dengan pembalap lama, Jean-Éric Vergne.

Melengkapi susunan driver di 2014, Pérez yang didepak McLaren akan menempati kokpit Force India lagi bersama Nico Hülkenberg. Kedatangan Pérez tentu mengharuskan posisi Paul di Resta dan Adrian Sutil tersingkir. Sutil sendiri beruntung masih mendapat tawaran dari Sauber untuk rekanan dengan Esteban Gutiérrez.

Tim legendaris Williams yang masih berusaha bangkit, punya kans untuk menembus papan tengah setelah merekrut eks-pilot Ferrari, Felipe Massa yang akan bermitra dengan Valtteri Bottas. Sedangkan Marussia, masih mencari rekan Jules Bianchi di kokpit kedua. Setidaknya masih lebih baik dari Caterham yang hingga kini, belum memutuskan wakilnya setelah tak memperpanjang kontrak Charles Pic dan Giedo van der Garde.

Suasana baru juga akan jadi kenikmatan sendiri terkait arena-arena balap di 2014. Memang tak ada perubahan besar soal sejumlah sirkuit, apalagi jadwal. Namun setidaknya kita bisa kembali disuguhkan seri Austria di Red Bull Ring yang akan jadi race kedelapan, 22 Juni mendatang, setelah absen satu dekade lamanya.

Trek yang benar-benar anyar akan tersaji di sirkuit jalanan Sochi sebagai tuan rumah GP Rusia yang dijadwalkan di paruh kedua, 2 November tahun depan sebagai pengganti GP Korea Selatan yang tak lagi menggelar F1, layaknya GP India. Tapi GP India dipastikan akan kembali menghampar Vettel Cs 2015 mendatang.

Sementara GP Jerman, akan kembali ke arena Hockenheimring setelah kontrak pihak Nürburgring dengan otoritas F1 sudah kedaluarsa. Yang menarik lagi, balapan di waktu malam akan bertambah, tak hanya di Abu Dhabi dan Marina Bay (Singapura), tapi juga di GP Bahrain sebagai momen perayaan 10 tahun gelaran F1 di Bahrain International Circuit.

Bahrain sendiri akan melangsungkan seri ketiga setelah GP Sepang dan seri pembuka di Melbourne (Australia), 16 Maret mendatang. Sedangkan GP Brasil tak lagi jadi seri penutup lantaran F1 memutuskan seri terakhir akan digulirkan di Yas Marina, Abu Dhabi, 23 November 2014 di mana juga akan ditetapkan untuk kali pertama regulasi double-points.

Nah, mempersoalkan regulasi, ini yang akan jadi salah satu faktor menarik bila ingin melihat peta persaingan musim depan. Untuk 2014, otoritas F1 menetapkan sejumlah regulasi baru, baik untuk sisi teknis maupun sporting regulations.

Yang akan bikin pusing banyak tim adalah perubahan regulasi soal mesin. Mulai dari perubahan mesin berformat V6 dengan gearbox semi-otomatis, serta pembatasan jumlah mesin dari delapan di musim lalu hingga (hanya diperbolehkan) lima mesin. Jika ada tim yang sengaja atau terpaksa menggunakan mesin keenam dengan alasan apapun, siap-siap saja si pilot menjalani start dari pit-lane.

Otoritas F1 juga akan membatasi sesi tes ban. Jelas hal ini akan jadi persoalan besar, terutama buat tim yang belum mampu menyesuaikan diri dengan karakter ban Pirelli sebagai penyuplai resmi ban F1. Sebagai gantinya, setiap tim diharuskan memiliki simulator tes ban yang sempat dikecam penetapannya oleh bos Ferrari, Luca di Montezemolo, sebagai regulasi yang konyol!

Yang baru di 2014 juga akan terjadi di sisi sporting regulations. Mulai dari sistem poin penalti yang diakumulasikan, penggunaa nomor mobil yang permanen seperti yang diterapkan di MotoGP, hingga sistem poin ganda di seri terakhir. Otoritas F1 melihat sistem poin ganda ini akan terus memancing perhatian publik hingga akhir musim dan menambah ketatnya persaingan serta memperbesar kemungkinan pembalap yang masih bertengger di klasemen dua bahkan tiga, untuk mengkudeta sang pemuncak.

Selama ini pula, tak satu pun ada pengakuan tetap sebagai pemetik pole-position terbanyak dalam sesi kualifikasi. Guna membangkitkan gairah, terutama bagi pemegang start di luar para langganan macam Vettel dan Alonso, otoritas F1 mengadakan persaingan kategori lain yang akan berujung pada “Pole Trophy” sebagai penghargaan buat mereka yang punya koleksi pole-position terbanyak dalam semusim.

Terakhir, tentu takkan lengkap pula jika tak dilengkapi siapa-siapa saja yang bisa diprediksi merebut kampiun F1 2014. Apakah Vettel (lagi), Alonso, Hamilton, atau malah sejumlah kejutan yang berpotensi dibawakan Grosjean?

Well, banyak yang bilang banyaknya perubahan regulasi bakal meruntuhkan dominasi Red Bull. Tapi tak jarang pula yang beropini malah takkan banyak berpengaruh. Namun terlepas dari itu semua, Vettel dan Alonso masih difavoritkan akan saling sikut di puncak klasemen dari seri ke seri. Jadi, sebaiknya mulai ambil ancang-ancang untuk mengencangkan sabuk pengaman dari sekarang guna merasakan melesatnya laju dan desingan mesin jet darat musim depan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost