Minggu, 29 Desember 2013

Kaleidoskop 2013 Penegasan Supremasi Vettel & Red Bull

Achmad Firdaus - Okezone
Sebastian Vettel dan Mark Webber saat launching mobil Red Bull untuk musim 2013 (Foto: Ist)
Musim 2013 menjadi penegasan supremasi Sebastian Vettel dan timnya Red Bull Racing. Hasil ini tak lepas dari sukses mereka mengawinkan gelar juara dunia F1 untuk kali keempat secara beruntun.

Vettel dan Red Bull mengawali kompetisi Formula One 2013 dengan penampilan yang kurang meyakinkan. Dalam lima seri awal, Vettel hanya dua kali tampil sebagai pemenang. Hal ini sama dengan yang ditorehkan Fernando Alonso di kubu Ferrari.

Vettel menjadi pemenang pada seri di Malaysia dan Bahrain, sedangkan Alonso memijak podium utama pada seri China dan kampung halamannya Spanyol. Aroma persaingan sengit pun mulai terendus.

Namun, fenomena tersebut tidak berlangsung lama. Alonso bersama Ferrarinya mulai menemukan masalah, di mana mereka tak mampu mempertahankan konsistensi performa. Sejak kemenangan di Spanyol, Alonso tak pernah lagi mencicipi podium pertama.

Sementara Vettel, bak mesin diesel yang lambat laun semakin oke, pembalap Jerman dengan geberannya RB9 mulai menancapkan kukunya sebagai tim yang menakutkan.

Total dalam 14 laga tersisa, Vettel hanya sekali gagal mendulang poin, tepatnya pada seri kedelapan di Inggris. Kala itu, Vettel yang dalam posisi memimpin balapan harus mengakhiri lomba lebih awal, lantaran gearbox pada RB9 yang dikemudikannya bermasalah.

Memasuki seri ke-9, pembenahan serius dilakukan pihak Red Bull. Hasil konkret pun langsung didapat Vettel dengan menenangi balapan di kampung halamannya, sirkuit Hockenheim, Jerman.

Lanjut ke seri 10 di Hungaria, Vettel gagal membendung kecepatan Lewis Hamilton di tim Mercedes sebagai pemenang. Meski demikian, pembalap berjuluk Baby Schumi ini masih bisa sedikit tersenyum lantaran berhasil mengamankan podium tiga, di belakang Kimi Raikkonen.

Penegasan supremasi Vettel dan Red Bull akhirnya benar-benar terlihat mulai seri ke-11 di Belgia. Pembalap 26 tahun asal Jerman ini tampil superior dengan terus berdiri di podium teratas hingga akhirnya memastikan gelar juara usai memenangi seri F1 India, atau saat kompetisi masih menyisakan tiga seri.

Dominasi yang ditunjukkan Vettel sontak membuat balapan mulai membosankan. Sejumlah fans mulai gerah melihat Vettel terus berdiri di podium utama. Puncaknya terjadi pada seri F1GP di Italia.

Bermain di kandang Ferrari dengan dukungan fans yang cukup fanatik, Vettel dibuat tidak tenang. Sejak sesi latihan dia selalu menerima ejekan dan cemoohan fans Kuda Jingkrak. Puncaknya terjadi ketika dirinya sukses jadi pemenang. Saat menerima trofi juara, fans Ferrari terus menghujaninya dengan cemoohan. Hal ini sempat membuat Vettel kesal dan mengkritisi sikap para fans.

Akan tetapi, cemoohan yang diterimanya tidak lantas menggoyahkan semangat juang Vettel. Dia justru semakin termotivasi untuk terus menunjukkan kapasitasnya, dan hal itu benar-benar dibuktikannya.

Setelah menang di Belgia, Italia, Singapura, Korea, Jepang dan mengklaim titel juara di India, Vettel mempertegas dominasinya dengan memenangi tiga seri tersisa di Abu Dhabi, Amerika Serikat dan seri pamungkas di Brasil.

Vettel pun menutup musim sempurnanya dengan rekor memenangi sembilan balapan secara beruntun. Gelar juara dunia keempat yang diklaimnya dalam empat musim terakhirnya membuat namanya setara dengan legenda F1 Asal Argentina, Juan Manuel Fangio yang mengoleksi empat mahkota juara.

Vettel hanya kalah dari seniornya Michael Schumacher yang masih mempimpin daftar pembalap dengan gelar juara dunia terbanyak secara beruntun, yakni lima titel juara. Schumi total mengoleksi tujuh gelar juara dunia.

Polemik Ban Pirelli
Selain kecemerlangan Vettel dan Red Bull, yang menarik untuk diingap pada kompetisi musim 2013 ialah performa ban Pirelli yang jadi pemasok tunggal ban untuk Formula One.

Ya, pabrikan ban asal Italia ini kerap menuai kritikan lantaran dinilai tidak mampu memberikan ban yang sesuai dengan harapan para pembalap. GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu 30 Juni 2013 menjadi puncak kekesalan para pembalap terhadap Pirelli.

Hal ini dipicu dari insiden pecah ban yang dialami Lewis Hamilton dan Felipe Massa di tengah balapan. Kontan, insiden ini menuai protes keras dari sejumlah pembalap. Mereka menuntut Pirelli untuk melakukan pembenahan serius karena insiden yang dialami Hamilton dan Massa itu dianggap dapat membahayakan nyawa pembalap.

Mark Webber Pensiun
Momen menarik lain yang patut disimak ialah keputusan Mark Webber untuk pensiun. Ya, pembalap veteran Australia ini akhirnya memutuskan untuk mundur setelah 12 tahun bergelut dengan dunia jet darat.

Seri penutup di Interlagos, Brasil, menjadi aksi pamungkas Webber di pentas F1. Pada balapan terakhirnya, pembalap 37 tahun ini tampil ciamik. Meski gagal menutup karier dengan kemenangan, Webber sudah cukup puas bisa berdiri di podium dua, di belakang rekan setimnya Sebastian Vettel yang jadi pemenang.

Secara keseluruhan, performa Webber di musim 2013 cukup baik. Meski tidak mampu memenangi satu pun seri, namun Webber konsisten memberikan perlawanan di garis dengan. Dia menutup musim dengan menempati posisi tiga klasemen umum pembalap, di bawah Fernando Alonso dan sang juara dunia, Sebastian Vettel.

Selepas pensiun dari F1, pembalap yang selama kariernya di F1 pernah memperkuat tim-tim seperti Minardi, Jaguar dan Williams ini akan menggeluti dunia baru. Masih dari dunia balap mobil, namun kali ini Webber akan ambil bagian pada ajang balapan uji ketahanan mobil, 24 Hour Le Mans bersama tim Porsche.

Periskop Formula One 2014 Kencangkan Sabuk Pengaman Menyongsong 2014

Randy Wirayudha - Okezone
F1 2014 menjelang! (Foto: Nacho Doce/REUTERS)
SUDAH siapkah Anda menatap kancah F1 musim 2014? Pasalnya untuk edisi ke-65 yang sedianya baru resmi dihampar Maret tahun depan, gelaran F1 punya prospek besar untuk menyajikan persaingan lebih seru. Maka, siapkanlah helaan nafas Anda dan jangan sekalipun luput mengikuti tiap desingan mesin-mesin jet darat saling adu cepat di lintasan aspal.

Anda tentu sudah lihat sendiri berbagai kejutan di musim 2012 dan musim lalu di mana dominasi Red Bull, sedikit demi sedikit mulai tergerus. Bukan lantaran Ferrari sudah bangkit secara lebih mapan, namun lantaran dua tim yang sebelumnya dianggap di level medioker macam Mercedes dan Lotus, mulai mengusik Red Bull, Ferrari dan McLaren.

Bicara lima tim di atas, memang sedianya tim-tim lain macam Sauber, Force India, Torro Rosso apalagi Marussia atau Caterham, lima jajaran elite alias Big Five di atas masih jauh superior kendati Sauber dan Force India mengaku pede dengan rekrutan baru “tapi” lama.

Menyinggung para pilot yang bakal beraksi di 2014 mendatang, Sebastian Vettel tetap jadi favorit. Patut dinanti pula bagaimana capaian rekan barunya, Daniel Ricciardo yang datang menggantikan Mark Webber. Publik tentu bertanya-tanya, apakah jebolan Toro Rosso ini bisa menyamai Webber atau bahkan melampaui guna memberi tekanan internal buat Vettel.

Tak kalah menarik jika menengok ke tim seteru lama Red Bull – Ferrari. Tim kuda jingkrak ini kembali menduetkan Fernando Alonso dan Kimi Räikkönen. Bicara skill individu, tak ada yang meragukan betapa cepatnya mereka. Namun bekas-bekas gesekan di masa lalu masih dipertanyakan, apakah sudah sirna dan di 2014 nanti keduanya bakal harmonis atau malah jadi masalah besar dan melahirkan bom waktu buat Ferrari.

Adapun di tim Mercedes, tak ada perubahan line-up sama sekali. Tim yang berbasis di Brackley ini masih punya kepercayaan penuh pada duet Nico Rosberg dan Lewis Hamilton yang bergantian tampil kompetitif sebagai “pengganggu” Ferrari dan Red Bull.

Setelah lama menimbang-nimbang siapa calon terbaik suksesor Kimi, Lotus akhirnya menjatuhkan pilihan pada Pastor Maldonado. Team principal Eric Boullier melihat potensi tersembunyi pada driver asal Venezuela tersebut bahwa jika Maldonado diberikan mobil yang lebih baik dari tim sebelumnya, Williams, Maldonado berpotensi tampil fantastis lebih konsisten seperti kejutan yang pernah ditunjukkannya pada GP Spanyol 2012 silam dengan memuncaki podium.

Sementara rekan Maldonado masih Romain Grosjean. Tampil biasa-biasa saja di awal-awal musim 2013, tiba-tiba Grosjean menarik perhatian banyak pihak di paruh kedua hingga akhir musim. Grosjean punya potensi besar merebut lebih banyak tangga podium tahun depan.

Mengulas musim baru, jelas takkan lengkap jika tak disertai datangnya para debutan. Untuk 2014 ini, memang hanya ada dua rookie yang dapat kepercayaan jadi pilot utama. Tapi tentu patut dinanti bagaimana musim perdana mereka, terutama Kevin Magnussen yang punya beban berat di pundaknya.

Betapa tidak? Dipasangkan dengan si veteran Jenson Button di McLaren untuk menggantikan Sergio P̩rez, putra kandung legenda Jan Magnussen ini dijunjung ekspektasi besar dari bos Martin Whitmarsh. Mantan jawara Formula Renault 3.5 Series ini diharapkan bisa membawa atmosfer segar, sekaligus memperbaiki indeks prestasi McLaren yang anjlok 2013 lalu Рtak sekalipun satu dari dua pilotnya bisa mencicipi tangga podium.

Satu debutan lagi sedianya masih asing di telinga para pecinta F1. Dialah Daniil Kvyat. Pilot termuda F1 (19 tahun) asal Rusia ini akan menempati kokpit Toro Rosso guna menambal kekosongan yang ditinggalkan Ricciardo ke Red Bull. Namun jangan salah, bicara potensi, tentu kampiun GP3 Series musim lalu itu takkan kekurangan peluang untuk tampil mengejutkan di tim satelit Red Bull itu, kala berduet dengan pembalap lama, Jean-Éric Vergne.

Melengkapi susunan driver di 2014, Pérez yang didepak McLaren akan menempati kokpit Force India lagi bersama Nico Hülkenberg. Kedatangan Pérez tentu mengharuskan posisi Paul di Resta dan Adrian Sutil tersingkir. Sutil sendiri beruntung masih mendapat tawaran dari Sauber untuk rekanan dengan Esteban Gutiérrez.

Tim legendaris Williams yang masih berusaha bangkit, punya kans untuk menembus papan tengah setelah merekrut eks-pilot Ferrari, Felipe Massa yang akan bermitra dengan Valtteri Bottas. Sedangkan Marussia, masih mencari rekan Jules Bianchi di kokpit kedua. Setidaknya masih lebih baik dari Caterham yang hingga kini, belum memutuskan wakilnya setelah tak memperpanjang kontrak Charles Pic dan Giedo van der Garde.

Suasana baru juga akan jadi kenikmatan sendiri terkait arena-arena balap di 2014. Memang tak ada perubahan besar soal sejumlah sirkuit, apalagi jadwal. Namun setidaknya kita bisa kembali disuguhkan seri Austria di Red Bull Ring yang akan jadi race kedelapan, 22 Juni mendatang, setelah absen satu dekade lamanya.

Trek yang benar-benar anyar akan tersaji di sirkuit jalanan Sochi sebagai tuan rumah GP Rusia yang dijadwalkan di paruh kedua, 2 November tahun depan sebagai pengganti GP Korea Selatan yang tak lagi menggelar F1, layaknya GP India. Tapi GP India dipastikan akan kembali menghampar Vettel Cs 2015 mendatang.

Sementara GP Jerman, akan kembali ke arena Hockenheimring setelah kontrak pihak Nürburgring dengan otoritas F1 sudah kedaluarsa. Yang menarik lagi, balapan di waktu malam akan bertambah, tak hanya di Abu Dhabi dan Marina Bay (Singapura), tapi juga di GP Bahrain sebagai momen perayaan 10 tahun gelaran F1 di Bahrain International Circuit.

Bahrain sendiri akan melangsungkan seri ketiga setelah GP Sepang dan seri pembuka di Melbourne (Australia), 16 Maret mendatang. Sedangkan GP Brasil tak lagi jadi seri penutup lantaran F1 memutuskan seri terakhir akan digulirkan di Yas Marina, Abu Dhabi, 23 November 2014 di mana juga akan ditetapkan untuk kali pertama regulasi double-points.

Nah, mempersoalkan regulasi, ini yang akan jadi salah satu faktor menarik bila ingin melihat peta persaingan musim depan. Untuk 2014, otoritas F1 menetapkan sejumlah regulasi baru, baik untuk sisi teknis maupun sporting regulations.

Yang akan bikin pusing banyak tim adalah perubahan regulasi soal mesin. Mulai dari perubahan mesin berformat V6 dengan gearbox semi-otomatis, serta pembatasan jumlah mesin dari delapan di musim lalu hingga (hanya diperbolehkan) lima mesin. Jika ada tim yang sengaja atau terpaksa menggunakan mesin keenam dengan alasan apapun, siap-siap saja si pilot menjalani start dari pit-lane.

Otoritas F1 juga akan membatasi sesi tes ban. Jelas hal ini akan jadi persoalan besar, terutama buat tim yang belum mampu menyesuaikan diri dengan karakter ban Pirelli sebagai penyuplai resmi ban F1. Sebagai gantinya, setiap tim diharuskan memiliki simulator tes ban yang sempat dikecam penetapannya oleh bos Ferrari, Luca di Montezemolo, sebagai regulasi yang konyol!

Yang baru di 2014 juga akan terjadi di sisi sporting regulations. Mulai dari sistem poin penalti yang diakumulasikan, penggunaa nomor mobil yang permanen seperti yang diterapkan di MotoGP, hingga sistem poin ganda di seri terakhir. Otoritas F1 melihat sistem poin ganda ini akan terus memancing perhatian publik hingga akhir musim dan menambah ketatnya persaingan serta memperbesar kemungkinan pembalap yang masih bertengger di klasemen dua bahkan tiga, untuk mengkudeta sang pemuncak.

Selama ini pula, tak satu pun ada pengakuan tetap sebagai pemetik pole-position terbanyak dalam sesi kualifikasi. Guna membangkitkan gairah, terutama bagi pemegang start di luar para langganan macam Vettel dan Alonso, otoritas F1 mengadakan persaingan kategori lain yang akan berujung pada “Pole Trophy” sebagai penghargaan buat mereka yang punya koleksi pole-position terbanyak dalam semusim.

Terakhir, tentu takkan lengkap pula jika tak dilengkapi siapa-siapa saja yang bisa diprediksi merebut kampiun F1 2014. Apakah Vettel (lagi), Alonso, Hamilton, atau malah sejumlah kejutan yang berpotensi dibawakan Grosjean?

Well, banyak yang bilang banyaknya perubahan regulasi bakal meruntuhkan dominasi Red Bull. Tapi tak jarang pula yang beropini malah takkan banyak berpengaruh. Namun terlepas dari itu semua, Vettel dan Alonso masih difavoritkan akan saling sikut di puncak klasemen dari seri ke seri. Jadi, sebaiknya mulai ambil ancang-ancang untuk mengencangkan sabuk pengaman dari sekarang guna merasakan melesatnya laju dan desingan mesin jet darat musim depan.

Potensi Bom Waktu Kimi-Alonso

Randy Wirayudha - Okezone
Fernando Alonso Diaz & Kimi-Matias Raikkonen (Foto: ist)
FAENZA – Tak terhitung berapa banyak figur F1 yang pesimis jika ditanya apakah Ferrari bakal sukses jika kembali menduetkan Kimi Räikkönen dengan Fernando Alonso. Namun tim kuda jingkrak tetap bersikukuh hingga akhirnya merekrut lagi The Iceman untuk musim 2014.

Peringatan lain dituturkan salah satu pilot jet darat Toro Rosso, Jean-Éric Vergne, yang bahkan melihat adanya prospek bom waktu yang akan jadi masalah besar buat Ferrari, terkait gesekan yang bisa terjadi antara Kimi dan Alonso.

“Saya yakin Fernando akan jadi salah satu kandidat juara (musim 2014), tapi saya sangat tertarik untuk melihat bagaimana jadinya jika dia berduet dengan Kimi sebagai rekan setim di Ferrari,” papar Vergne.

“Baik Kimi dan Fernando, kedua-duanya merupakan pembalap yang sangat cepat, tapi jika keduanya dipasangkan akan menghadirkan potensi bom waktu,” imbuhnya kepada CdS, Jumat (27/12/2013).

Didatangkannya kembali Kimi ke Maranello, markas Ferrari, merupakan satu dari sedikit cara tim pabrikan Italia itu untuk bangkit dan berupaya menggusur superioritas Red Bull di beberapa musim belakangan.

Tapi Vergne tak menilai Ferrari bisa serta-merta unggul atas Red Bull di 2014, kendati sudahd ada sejumlah perubahan regulasi yang ditetapkan otoritas F1. Vergne merasa Red Bull akan tetap superior dengan ditopang mantan rekannya, Daniel Ricciardo untuk menggantikan kokpit yang ditinggal Mark Webber.

“Saya tak mengira akan ada perubahan besar dalam (peta persaingan) F1, meski sebenarnya ada sejumlah besar perubahan pada regulasi F1. Jujur, saya melihat Red Bull akan tetap unggul atas Ferrari musim depan.

Jelang ASB Classic Venus Tidak Punya Rencana Gantung Raket

Hendra Mujiraharja - Okezone
AUCKLAND – Usia Venus Williams sudah tidak muda lagi. Tapi, Venus sama sekali tidak memiliki rencana untuk gantung raket dalam waktu dekat ini.

Petenis yang meraih tujuh gelar Grand Slam itu akan berlaga di ASB Classic. Venus akan berhadapan dengan petenis wildcard dari Ceska, Andrea Hlavackova di babak pertama. Kendati sering mengalami cedera dalam beberapa tahun terakhir, Venus masih berharap mendapatkan gelar Grand Slam lagi.

“Target utama saya pada musim ini sudah pasti itu (trofi Grand Slam), tapi juga Olimpiade 2016 dan kami akan melihat apa yang terjadi setelah itu. Jelas jika saya dapat bermain gemilang, mungkin saya akan terus meraih kemenangan,” kata Venus.

Venus menjadi berita utama menjelang turnamen ASB Classic. Pasalnya, ini merupakan turnamen pertama saudara kandung Serena Williams itu dalam kurun waktu 11 tahun terakhir. Turnamen ini akan menjadi partai pemanasan menjelang Australian Open 2014.

Venus mengatakan persiapannya berjalan dengan lancar. “Saya menjalani persiapan terbaik entah sejak kapan saya tidak ingat. Saya memiliki kesempatan untuk berlatih, jadi itu sangat menyenangkan,” ujar petenis asal Amerika itu.

“Ketika Anda ingat, ada momen ketika Anda mungkin tidak mengeluarkan performa terbaik dan Anda harus tetap berjuang. Jadi saya harap bisa melakukannya ketimbang apapun,” sambungnya, diberitakan Yahoosports, Senin (30/12/2013).

Senin, 23 Desember 2013

Cara Pembalap MotoGP Rayakan Natal

 Achmad Firdaus - Okezone
Stefan Bradl merayakan natal dengan berlatih keras dengan menggunakan motorcross (Foto: Twitter)
LONDON - Menyambut datangnya hari Natal, sejumlah pembalap MotoGP punya berbagai cara untuk merayakannya. Namun, tak melulu dari mereka menyambut Natal dengan bermain salju bersama keluarga.

Hari raya Natal memang identik dengan salju. Momen datangnya Natal yang bertepatan dengan musim dingin di Eropa, membuat sebagian pembalap menghabiskan libur natal dengan melakukan aktivitas di salju.

Juara dunia MotoGP tujuh kali, Valentino Rossi misalnya. Pembalap Yamaha Factory ini memilih menghabiskan libur Natal dengan ber-snowboarding ria di kampung halamannya Italia.

Berbeda dengan Rossi, sejumlah pembalap lain justru melewati momen natal dengan hal yang tidak berhubungan dengan salju. Juara dunia musim lalu, Marc Marquez misalnya.  Pembalap fenomenal Repsol Honda ini memilih beristirahat dan berkumpul bersama keluarganya di kampung halamannya di Cervera, Spanyol.

Sementara runner-up, Jorge Lorenzo lebih ekstrim lagi. Rekan duet Rossi ini memilih menghabiskan momen Natal dengan suasana tropis, di mana dia memilih berlibur ke pantai di kawasan Meksiko, demikian sebagaimana dikutip Speed, Selasa (24/12/2013).

Juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden justru merayakan libur natal dengan cara tradisional. Pembalap yang musim depan bergabung dengan tim Aspar-Honda akan mengunjungi keponakannya pada pagi hari di saat Natal, untuk kemudian berkumpul dengan keluarga merayakan natal secara religius.

Selain berlibur dan merayakan natal secara religius, beberapa pembalap lain memilih kegiatan lain, seperti yang dilakukan Stefan Bradl. Pembalap LCR Honda ini lebih memilih menghabiskan liburannya dengan berlatih serius untuk menyambut musim depan. Bertempat di Yves De Maria di kawsan selatan Prancis, Bradl berlatih dengan menggunakan motorcross.

Terobosan Ecclestone Untuk Sistem Poin Ganda F1

 Achmad Firdaus - Okezone
 
CEO F1, Bernie Ecclestone (Foto: Ist)
LONDON – Bos Formula One, Bernie Ecclestone akhirnya turut berkomentar terkait regulasi poin ganda yang kini jadi polemik jelang bergulirnya kompetisi F1 musim depan. Dia setuju dengan aturan baru tersebut, ada syaratnya.

Ecclestone menyambut baik ide FIA yang akan memberlakukan poin ganda untuk seri pamungkas di F1 2014 mendatang. Jadi, pemenang di seri terakhir ini akan mendapatkan poin 50 (harusnya 25), kedua 36 (harusnya 18), dan seterusnya.

Meski demikian, pria berambut putih ini tidak sepenuhnya setuju apabila sistem poin ganda hanya diberlakukan untuk seri pamungkas saja. Dia mendesak FIA untuk menerapkan sistem poin ganda ini untuk tiga balapan terakhir.

Jika syarat yang diajukannya ini tidak dituruti, Bernie yang kabarnya akan segera mundur dari jabatannya sebagai bos F1ini akan mengancam akan membatalkan aturan baru ini pada rapat dengan perwakilan tim-tim, bulan depan.

“Secara pribadi, saya lebih memilih aturan poin ganda itu diberlakukan di tiga balapan terakhir . Tapi, ada kemungkinan regulasi itu dibatalkan pada pertemuan (Strategy Grup) Januari nanti. Bagi saya, poin ganda untuk tiga laga pamungkas, atau tidak sama sekali,” tegasnya sebagaimana dikutip Crash, Selasa (24/12/2013).

Terobosan yang dikemukakan Ecclestone ini bukan sembarangan. Dia menilai, dengan adanya poin ganda sejak tiga balapan terakhir, maka balapan akan berjalan semakin menarik dan lebih sulit ditebak, ketimbang sistem poin ganda hanya diberlakukan pada seri pamungkas.

“Dengan poin ganda yang diperebutkan di tiga balapan terakhir, itu akan membuat kompetisi semakin menarik bagi semua orang -juga fans, jurnalis dan televisi- hingga akhir musim,” tandasnya.

Jelang Australian Open 2014 Petrova & Kirilenko Mundur dari Australian Open

Randy Wirayudha - Okezone
Nadezhda "Nadia" Viktorovna Petrova (kiri) & Maria Yuryevna Kirilenko mundur dari Australian Open 2014 (Foto: WTATennis.com)
MELBOURNE – Grand Slam pembuka 2014 Australian Open dipastikan tanpa diikuti dua dari sejumlah petenis top asal Rusia. Nadia Petrova dan Maria Kirilenko memutuskan mundur dari turnamen yang akan memainkan edisi ke-102 tersebut, 13 Januari mendatang.

Petrova memutuskan mundur dari Australian Open sesudah sang Ibu, Nadezhda Ilyina tutup usia awal bulan lalu. Petrova saat ini masih berkabung setelah mantan pelari Uni Soviet yang sempat meraih medali perak Olimpiade Montreal (1976) itu meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Moskow, 7 Desember lalu.

Pihak penyelenggara Australian Open pun mengaku menyesali mundurnya Petrova, namun tetap lebih menyesali kepergian Ibunda Petrova dengan tak lupa melayangkan ungkapan duka cita yang mendalam.

“Kami prihatin dan menyesali Nadia Petrova yang mundur dari Ausopen, setelah kematian tragis sang Ibu. Kami turut berduka cita,” bunyi pernyataan panitia Australian Open, seperti dikutip TheAge, Selasa (24/12/2013).

Adapun Kirilenko yang turut mencabut keikutsertaannya di Australian Open, diumumkan penyelenggara setelah mendapati info resmi dari perwakilan Kirilenko, lantaran cedera engkel.

Kirilenko pun menambah daftar petenis yang mundur dari Australian Open karena cedera setelah sebelumnya, Mirjana Lucic-Baroni dan Urszula Radwanska yang juga adik kandung Agnieszka Radwanska karena masih didera masalah pada bahunya.

Menanti Potensi Magnussen

Randy Wirayudha - Okezone
\
Kevin Magnussen (Foto: McLarenMedia)
WOKING РMelakoni bermusim-musim F1 belakangan tanpa perbaikan indeks prestasi, McLaren malah mengambil langkah berisiko menyongsong 2014. Tim yang berbasis di Woking itu memilih seorang rookie dan mendepak Sergio P̩rez guna mendampingi pilot veteran, Jenson Button.

Ya, dalam delapan musim terakhir, McLaren akhirnya memboyong rookie kedua setelah Lewis Hamilton untuk menempati kokpit utama. Adalah Kevin Magnussen yang tak lain, putra kandung legenda Jan Magnussen yang dipercaya tim prinsipal, Martin Whitmarsh.

Jelas, tekanan dan ekspektasi bakal lebih dulu menghampiri Magnussen untuk menyamai dampak yang pernah ditinggalkan Lewis Hamilton atau bahkan Jan Magnussen – sang Ayah. Whitmarsh sendiri menaruh keyakinan penuh pada langkah yang diambilnya ini lantaran mengaku terkesan pada dua sesi tes yang diikuti Magnussen pada November 2012 di Abu Dhabi dan Juli lalu di Silverstone.

“Yang membuat saya terkesan adalah konsistensinya – tak sedikit pun dia melakukan kesalahan. Saya juga berkesempatan ikut pada suatu evaluasi teknis di akhir tes dan saya mendapatinya dikelilingi sejumlah teknisi dan setidaknya 20 video conference dari teknisi lain,” ujar Whitmarsh.

“Saya duduk tenang untuk mendengarkan feedback-nya, betapa jelas dan tepatnya dia memberi timbal-balik soal mobil. Saya juga melihat kepercayaan diri dan menyadari bahwa dia seseorang yang spesial,” lanjutnya, sebagaimana dilansir SportingLife, Selasa (24/12/2013).

Soal potensi yang dilihat Whitmarsh ini, memang belum banyak bisa dirasakan publik yang memang masih punya keraguan pada apa yang dimiliki Magnussen. Namun Whitmarsh tetap teguh pada pendiriannya menempatkan Magnussen ke kokpit McLaren, kendati ada risiko besar apakah potensi ini bisa diwujudkan di atas lintasan atau malah “tenggelam”.

“Kami pernah berhasil dengan Lewis, tapi berapa kali dalam karier Anda (mendapati debutan berkembang pesat) karena kami bisa saja menerima lemparan telur ke wajah kami,” sambungnya.

“Sebenarnya saya ragu untuk mengatakan ini, tapi tetap akan saya katakan – perjalanan Lewis terhitung lebih mudah karena kami sendiri yang menuntunnya dengan beragam sesi tes dengan cara yang saat ini tak bisa lagi Anda lakukan. Jadi memang ada risiko besar (dengan Magnussen), tapi kami takkan melakukannya kecuali kami tak merasa proyek dan potensinya akan berhasil,” tutup Whitmarsh.

SEA Games 2013 Roy Suryo: Kami Tidak Lari dari Tanggung Jawab

Putri Utami - Okezone

Roy Suryo.(foto:Dok Okezone)
JAKARTA  - Indonesia gagal masuk tiga besar di SEA Games 2013 Myanmar. Di ajang olahraga se-Asia Tenggara ini, para pejuang Merah-Putih hanya mampu membawa Indonesia duduk di posisi empat.

Sebelum berangkat ke Myanmar, kontingen Indonesia ditargetkan meraih 120 emas. Namun pencapaiannya ternyata hanya separuhnya, 65 emas. “Harusnya kita bisa di dua atau tiga besar,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, di Kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Senin (23/12/2013).

Thailand keluar sebagai juara umum pada SEA Games edisi ke-27 ini, dengan 107 emas, 94 perak dan 81 perunggu. Myanmar di peringkat kedua dengan 86 emas, 62 perak dan 85, sementara Vietnam di peringkat tiga dengan 73 emas, 86 perak dan 86 perunggu. Sedangkan Indonesia meraih 65 emas, 84 perak dan 111 perunggu.

“Angka 65 mendali emas jauh dari target yang 120 mendali emas,” Roy Suryo mengakui.

Di tengah kegagalan umum kontingen Indonesia, sejumlah cabang bisa mencapai prestasi yang memuaskan. Seperti cabang Biliar yang mendapat target dua emas, catur yang ditargetkan dua emas mendapat lima emas. Wushu juga meraih hasil sesuai target, dengan empat medali emas. Badminton meraih tiga medali emas, dan Aquatik mendapat dua medali emas.

“Cabang olahraga yang biasa mendapat medali tapi tidak sesuai target seperti panahan dan kano.Yang gagal Taekowondo target 4 emas, tapi tidak dapat medali. Judo yang ditarget 4 emas juga gagal,” katanya.

Roy menyebut tuan rumah bertanding dengan tidak sportif. Itu merupakan faktor yang merugikan Indonesia dalam mendulang medali.

 “Jangan pernah menyalahkan atlet. Kami tidak pernah menyalahkan atlet. Mereka telah berjuang dengan segala kemampuan. Mereka harus turun pada jadwal yang tidak menentu. Contohnya pada badminton, catur dan takraw. Kami juga Terkejut dengan pencapaian luar biasa myanmar. Dari posisi 7 pada 2011 lalu, melonjak jadi posisinya. Persiapan mereka sangat luar biasa. Hanya, ada kecurangan di lapangan. Kesimpulan dari evaluasi: kami tidak lari dari tanggung jawab,” ujarnya.

Tour de Singkarak Digelar Awal Juni 2014

Rus Akbar - Okezone
PADANG - Perhelatan  Tour de Singkarak (TDS) ke-6 tahun 2014 akan dilaksanakan pada tanggal 2 – 10 Juni 2014 sesuai yang tercantum dalam UCI Road Calendar, 2013 – 2014 Season, Asia Tour (www.uci.ch).

Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus penggagas dan Executive Chairman Tour de Singkarak, Sapta Nirwandar, event tahunan paduan olahraga dan pariwisata berskala internasional ini mempersiapkan agenda survey fisik dan pertemuan koordinasi awal sebagai langkah strategis persiapan pelaksanaan.

“Dengan sejumlah pertimbangan, TDS 2014 masih dilaksanakan di kelas 2.2. Kami ingin meluruskan sejumlah pernyataan salah dari pihak-pihak yang muncul di pemberitaan media belakangan ini, seperti pernyataan Tour de Singkarak 2013 telah digelar di kelas 2.1. Itu sama sekali salah!” tegasnya, Senin (23/12/2013).

Lanjutnya, keberhasilan Tour de Singkarak, yang digagas konsepnya tahun 2009, adalah buah kerja keras dari banyak pihak dan masyarakat Sumatera Barat, bukan oleh satu individu semata.

Sapta begitu bersyukur saat presentasi awal gagasan ini di tahun 2009, disambut dengan antusias oleh Gubernur Sumatera Barat saat itu, Gamawan Fauzi. Dalam dua tahun, di tahun 2009, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan 4 kabupaten dan kota di Sumatera Barat baru akhirnya mampu mewujudkan Tour de Singkarak pertama.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan perkembangan pesat yang terjadi di Tour de Singkarak sejak tahun pertama hingga tahun ke-5 pelaksanaan, telah membuahkan dampak positif di berbagai bidang. Tour ini telah menjadi platform dan cara yang fantastis untuk mempromosikan Sumatera Barat ke mancanegara.

"Untuk Tour de Singkarak 2014, masyarakat dan pemerintah provinsi Sumatera Barat siap kembali menjadi tuan rumah yang baik untuk seluruh atlet balap sepeda, officials dan seluruh panitia penyelenggara serta wisatawan domestik dan mancanegara yang akan hadir di bumi Minang ini," katanya.

Dalam bidang olahraga Balap Sepeda, Tour de Singkarak kini telah menjadi salah satu event olahraga berskala internasional di Indonesia yang memberikan tidak hanya dampak positif dan inspirasi bagi kemunculan berbagai lomba balap sepeda internasional lainnya di berbagai wilayah di Indonesia.

Para Atlet nasional dan pelatih tim mengakui bahwa Tour de Singkarak telah menempatkan dirinya sebagai wadah dan ajang evaluasi performa atlet sekaligus tempat latihan dengan jalur yang penuh dengan tantangan yang bagus serta lawan yang begitu kompetitif.

Minggu, 22 Desember 2013

Gutierrez Tetap Bersama Sauber-Ferrari

Arief Hadi Purwono - Okezone
 
Esteban Guiterrez.(foto:.acirdeportes.com)
MONTERREY – Setelah sebelumnya menunjuk pembalap muda asal Russia, Sergey Sirotkin sebagai test driver, kali ini Sauber kembali menunjuk Pembalap asal Meksiko, Esteban Gutierrez, untuk tetap berlomba dengan Sauber-Ferrari, F1, musim depan. Gutierrez  akan bersama Adrian Sutil yang bertukar tempat dengan Nico Hulkenberg, yang musim lalu bermain untuk Sauber.

Kepastian ini didapat setelah Sauber membuat pernyataan resmi melalui kepala tim Sauber, Monisha Kalternborn, yang percaya kepada talenta muda Esteban yang bermain di  F1 championship, yang terkenal ketat.

“Kami sangat senang Esteban akan menjadi pembalap kami di tahun 2014. Musim lalu, ia menunjukkan pengalaman bagaimana sulitnya menjadi pemula yang terlibat di ajang F1. Namun, sepanjang musim ia berkembang secara signifikan di kualifikasi, juga saat bertanding (di championship F1), dan menyelesaikan musim sebagai pembalap pemula terbaik di championship. Saya yakin Esteban akan mampu menggunakan pengalamannya untuk meraih hasil yang diinginkan, dibantu dengan fakta ia mengenal dengan baik tiap personel tim F1 lainnya, ” ujarnya, seperti yang dilansir NDTV, Minggu (22/12/2013).

Selain pembalap, tim Sauber yang musim lalu menempati peringkat 7 dengan 57 poin, juga mengumumkan kelanjutan hubungan sponsor, dengan perusahaan telepon asal Meksiko, Telmex.
Menanggapi kelanjutan berlomba untuk tim Sauber musim depan, bersama Adrian Suttil, Esteban Gutierrez mengaku senang, kembali menjadi pembalap tim F1 Sauber musim depan.

“Saya bahagia dapat melanjutkan karier sebagai pembalap untuk tim F1 Sauber, ini akan menjadi tahun keempat saya dengan tim, dan kedua sebagai pembalap. Saya merasakan kenyamanan untuk mengambil langkah selanjutnya. Saya akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan lebih kemampuan saya, dan mendukung tim dengan cara terbaik yang bisa saya lakukan,” tutup Esteban, kepada Autosport, Minggu (22/12/2013).

Pengumuman yang dibuat Sauber sekaligus memupuskan isu soal bermainnya kembali pembalap asal Brasil berusia 41, Rubens Barrichello, yang juga pernah menjadi pembalap untuk Ferrari dan Honda.

Disambut Positif, Junior Master Bakal Gelar Edisi Kedua

A. Firdaus - Okezone

Logo PBSI (foto: Ist)
JAKARTA – Ajang Junior Master 2013 telah rampung dilaksanakan. Ternyata acara ini disambut dengan hangat oleh para peserta, sehingga yang punya hajat, PP PBSI bakal mengadakan acara ini lagi tahun depan.

Respon positif disampaikan oleh para peserta yang berasal dari 19 klub terbaik di seluruh Indonesia. Para pemain muda ini terlihat begitu antusias mengikuti jalannya pertandingan dan serangkaian tes fisik.

“Kalau ada tes seperti ini, PBSI jadi bisa mengukur standar kami yang merupakan pemain-pemain muda,” kata Aurum Oktavia Winata, salah satu peserta dari kelompok usia remaja.

Kejuaraan yang memainkan pertandingan kelas taruna dan kelas remaja ini menjadi gebrakan pertama yang dilakukan PP PBSI. Sebanyak 16 pemain tunggal dan delapan pasangan ganda terbaik nasional telah mengikuti pertandingan dan tes fisik di Pelatnas Cipayung pada 16-20 Desember 2013.

“Menurut saya sistem penilaian lewat Junior Master ini cukup bagus, jadi kelihatan siapa-siapa saja yang memiliki potensi. Ini juga menjadi kesempatan buat pemain-pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka, meskipun masih banyak yang belum matang dan grogi jadi hasilnya kurang maksimal,” ucap Agus Dwi Santoso, pelatih tunggal putra-putri dari PB Djarum.

Berkaca dari sambutan yang cukup baik dari klub dan para peserta, ajang Junior Master rencananya bakal digelar setiap akhir tahun. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan PP PBSI, Basri Yusuf.

“Sistem yang kami buat cukup mendapat respon baik dari klub-klub, parameter yang diharapkan pun tercipta dari ajang ini. Junior Master ini merupakan ajang penilaian yang komplit dan transparan, Semua kekuatan pemain-pemain muda terbaik sudah ada catatannya, sudah dikantongi oleh tim Binpres. Rencananya turnamen ini akan kami gelar tiap akhir tahun,” ujar Basri.

Hasil kejuaraan Junior Master 2013 merupakan investasi jangka panjang bagi PBSI. Selain itu, Junior Master juga menciptakan kesinambungan antara pembinaan di klub dan pelatnas. Oleh karenanya, ajang ini masuk dalam program rutin tahunan yang akan dihelat oleh PBSI.

Ferrari Kagumi Sikap Raikkonen

Arief Hadi Purwono - Okezone
Kimi Raikkonen.(foto:IST)
BOLOGNA – Penunjukkan kembali Kimi Raikkonen sebagai pembalap kedua tim F1, Scuderia Ferrari, menggantikan Felipe Massa yang beralih ke Williams-Mercedes, banyak menimbulkan pertanyaan, akan duetnya dengan Fernando Alonso. Dua pembalap yang setara dalam satu tim, setara dalam kemampuan mengemudi.

Nama besar Alonso dan Raikkonen, menimbulkan pertanyaan, akankah salah satu di antara mereka, dapat meredam ‘ego’, dan mengalah untuk menjadi yang terdepan? Karena, dalam F1 championship, juara umum hanya untuk tim, sedangkan untuk individu, hanya ada juara 1, 2, dan seterusnya.

Terlebih, rivalitas keduanya yang sama pernah menjadi juara dunia di tim F1 yang berbeda. Alonso menjadi juara dua kali berturut-turut pada  2005 dan 2006 bersama Renault, dan Raikkonen juara pada 2007 bersama Ferrari.

Namun, Ketua kepala Ferrari, Luca Cordero di Montezemolo, menepis semua anggapan miring perihal duet Alonso-Raikkonen tersebut, dan justru memuji Raikkonen, yang memiliki sikap yang baik sejak bergabung kembali ke tim Ferrari, setelah sebelumnya menjadi pembalap, untuk Lotus.

“Kimi lebih baik dari yang saya harapkan. Ia diterima oleh semua fans di seluruh dunia, ia lebih populer di mata fans, dan ini penting di dalam tim. Ia pria yang jujur. Sejak ia bersama kami, kami tidak sama sekali mengalami satu pun masalah,” ucap Montezemolo, seperti dilansir Planet-F1, Minggu (22/12/2013).

“Saya rasa Fernando (Alonso) mengetahui, ia tidak berkendara untuk dirinya sendiri. Namun untuk Ferrari, dan Raikkonen tahu, ia berada di kesempatan kedua dalam kariernya, dan ada beberapa tahun yang penting untuk dirinya kedepan. Tiap pembalap, sejak saya menangani Ferrari, tahu, mereka tidak berkendara untuk diri sendiri, namun untuk tim. Jika beberapa pembalap ingin berkendara untuk dirinya sendiri, akan banyak kemungkinan, mereka dapat melakukannya untuk tim sendiri, mereka dapat pergi dengan tim yang berbeda, namun di Ferrari, inilah peraturan-peraturannya, dan ini sangat jelas,” ujarnya.

Montezemolo yakin, rivalitas di antara keduanya, justru akan membuat tim  Kuda Jingkrak ini, kembali meraih prestasi di ajang Championship F1, musim depan.  

Dengan Satu Mata, Stuart Hall Kalahkan Malinga

Arief Hadi Purwono - Okezone

Stuart Hall.(foto:I.yimg.com)
LEEDS – Jangan pernah menghakimi karier seseorang, meskipun ia sedang berada di jurang ‘kehancuran’. Ya, itulah gambaran petinju kelas bantam, Stuart Hall saat menang angka mengalahkan petinju asal Afrika Selatan, Vusi Malinga. Juri memberikan nilai 116-111, 117-110, dan 117-110 untuk Hall.

Kemenangan indah, dalam upaya pertamanya memperebutkan juara IBF kelas bantam. Bukan hanya itu, kemenangan terasa indah, karena sebelumnya, Hall pernah terjerembab dalam penggunaan obat-obatan dan minum-minuman terlarang di masa mudanya selama lima tahun.

Pria yang namanya mirip dengan pencetus teori ‘cultural studies’ ini, menjadi petinju tertua pertama Inggris yang memenangkan gelar IBF kelas bantam. Dan sebelum bertanding, ia meminta saran kepada Glenn McCory, juara dunia terakhir Inggris yang sekarang sudah pensiun.

Dalam pertandingan yang berlangsung 12 ronde ini, jual beli pukulan terjadi, namun pukulan bertubi-tubi yang dilakukan Hall, dapat menjatuhkan Malinga di ronde ketiga. Tidak sempat waktu habis, Malinga bangkit dan kembali bertanding.

Pertandingan sengit berlangsung hingga jelang akhir ronde 12. Belum habis pertandingan, Maliga melayangkan pukulan keras yang tepat menghujam mata kiri Hall di ronde 9. Melebamkan mata Hall dan memaksa pria Inggris berusia 33 tahun ini, melanjutkan pertandingan dengan mata satu.

Malinga, sempat menguasai pertarungan di ronde keempat dan menekan Hall, namun Hall bangkit di ronde kelima, dan konsisten melayangkan pukulan kombinasi hook-jab, menyudutkan Malinga yang hanya bisa bertahan. Kemenangan angka pun tak terelakkan, dan Hall memenangkan pertarungan.

“Terasa luar biasa, saya jatuhkan dia, tapi dia kembali untuk saya. Mereka bertambah kuat di level ini. Saya tak mampu melihat apapun melalui mata kiri saya selama beberapa ronde terakhir, namun saya tetap fokus dan tahu, saya selalu berada terdepan,“ ujar Hall, seperti dilansir Sportinglife, Minggu (22/12/2013).

Lebih lanjut, Hall juga memuji penampilan luar biasa Malinga, yang meski sempat terjatuh, namun kembali bangkit dan menyudutkan. ”Ketika ia bangkit dan mengejar saya kembali, ia menunjukkan kelas yang berbeda, saya hanya bertahan, namun dukungan penonton menolong saya,” tutup Hall, kepada BBC.

Kemenangan ini, memantapkan rekor 16 kali kemenangan, dengan 7 kali menang TKO yang dimiliki Hall sepanjang kariernya sebagai petinju Inggris. Sekaligus menggambarkan  ‘reinkarnasi’ hidupnya, yang tak letih berjuang, bahkan di saat jatuh akibat obat-obatan dan minuman keras.   

Keprihatinan Atas Prestasi Anjlok di SEA Games

Fitra Iskandar - Okezone
Indonesia juga gagal meraih emas di sepakbola.(foto:SEA Games)
Kontingen Indonesia gagal mengemban target menduduki posisi tiga klasemen medali di SEA Games 2013 Myanmar.Misi itu dipastikan kandas karena hingga hari terakhir SEA Games ke-27 ini, Indonesia berhenti di posisi keempat.

Prestasi tersebut tidak menggembirakan dunia olahraga Tanah Air. Mengingat pada SEA Games 2011, Indonesia merupakan juara umum dengan 182 emas, 151 perak dan 143 perunggu. Thailand yang menjadi pesaing terberat kala itu menguntit di posisi runner-up dengan 109 emas, 100 perak dan 120 perunggu.

Di Myanmar, para pejuang Merah-Putih dari ranah olahraga ini hanya bisa mengumpulkan 65 emas, 84 perak, dan 111 perunggu. Padahal Indonesia mematok target meraih 120 medali emas dan masuk ke tiga besar. Target emas di cabang bergengsi, sepakbola, pun luput dari genggaman, setelah Indonesia kalah di final dari Thailand.

Di SEA Games kali ini, Indonesia berada di bawah Thailand yang ada di urutan pertama dengan 107 emas 104 perak, dan 91 perunggu. Di susul Myanmar di tempat kedua dengan 86 emas, 62 perak dan 85 perunggu. Sementara, Vietnam mengoleksi 73 emas, 86 perak dan 86 perunggu.

“Dengan menempati peringkat empat, maka Indonesia kembali ke masa prestasi kelabu  di ajang SEA Games seperti yang diraih di SEA Games XXIV/2007 di Nakhon Rachasima, Thailand.  Beruntung tidak terpuruk pada prestasi terburuk ke posisi lima seperti yang terjadi pada SEA Games XXIII/2005 di Manila, Filipina,” demikian pernyataan Serikat Wartawan Olahraga Indonesia (SIWO PWI) Pusat dalam surat keprihatinan atas prestasi kontingen Indonesia di SEA Games  2013 Myanmar, Minggu (22/12/2013).

Dalam keterangannya, SIWO menilai kegagalan ini sudah dapat diprediksi dengan melihat persiapan kontingen yang penuh kendala, seperti munculnya persoalan uang saku atlet yang tersendat-sendat,pengadaan peralatan latihan yang minim, serta program uji coba yang tertunda atau tidak sesuai program.

“Semua itu muncul karena belum jelasnya masalah pendanaan olahraga Indonesia terutama dalam persiapan menghadapi kegiatan multievent seperti SEA Games, Asian Games dan bahkan Olimpiade. Pemerintah belum bisa memberikan pendanaan yang memadai dan jelas. Pemerintah masih menganggap olahraga sebagai prioritas yang ke sekian dalam pembangunan bangsa,” lanjut pernyataan tersebut.

Buruknya persiapan kontingen diperparah dengan kondisi tidak kondusif dalam pembinaan olahraga nasional terkait adanya rebutan kepentingan antarlembaga.

Beberapa organisasi induk cabang olahraga (Pengurus Besar) terpecah belah. Kasus terakhir tentunya persaingan antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

SIWO PWI pun mendesak pemerintah, dalam hal ini Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga bersama KOI dan KONI segera melakukan evaluasi yang ketat dan mendalam tentang sebab kegagalan di Myanmar.

Mengusulkan agar Kemenpora, KOI dan KONI meninjau kembali dan membubarkan Program Indonesia Emas agar bisa dilakukan perbaikan menyeluruh baik program maupun reposisi dan personel yang mendukungnya.

Selain itu, pemerintah diminta melakukan percepatan skala prioritas pembinaan pada cabang-cabang olimpiade potensi indonesia dan cabang ibu olahraga yaitu atletik, renang dan senam.
Untuk persoalan perseteruan antarlembaga, SIWO berharap KOI dan KONI mengakhiri konflik kepentingan untuk bekerja sama memperbaiki merosotnya prestasi olahraga Indonesia.

Pemerintah (Kemenpora) dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, juga didesak segera memperjuangkan olahraga menjadi leading sector dalam pembangunan bangsa dan negara, Dengan demikian, ada aksi untuk memperjuangkan anggaran yang memadai dan jelas untuk pembangunan olahraga. Seperti yang dilaksanakan bangsa-bangsa dan negara-negara besar di dunia.

Dalam era informasi ini, menurut SIWO, Kemenpora, KOI, KONI dan induk organisasi cabang olahraga perlu menerapkan penyampaian informasi yang terbuka dan tertata dengan baik. Sebab, menguasai informasi menjadi salah satu prasyarat untuk menggelorakan semangat cinta olahraga dan memenangkan pertarungan di kancah olahraga.

“Kami amat prihatin atas prestasi Kontingen Indonesia di SEA Games Myanmar. Prestasi di Myanmar harus menjadi pelajaran untuk melakukan perbaikan serius ke depan,” tulis SIWO.

Sabtu, 21 Desember 2013

Sepakbola SEA Games 2013 Thailand Pupuskan Ambisi Indonesia

A. Firdaus - Okezone
Timnas U-23 saat menjuarai MNC Cup (Foto: SINDO)
NAYPYIDAW – Ambisi Timnas Indonesia U-23 mempersembahkan medali emas berujung hampa usai kalah dari Thailand pada babak final Cabang Olahraga Sepakbola SEA Games XXVII. Gol tunggal dari gelandang Thailand, Sarawut Masuk pada menit ke-22, cukup membuat Indonesia pulang dengan hanya meraih medali perak.

Pertandingan final yang berlangsung di Zabu Thiri stadium pada 21 Desember, merupakan partai ulangan bagi kedua tim, di mana pada babak penyisihan grup Indonesia takluk 1-4 dari Negeri Gajah Putih ini. Sekaligus kekalahan ke-13 Indonesia saat bentrok dengan Thailand.

Anak-anak asuhan Kiatisuk Senamuang tampil lebih mendominasi pada 45 menit pertama. Indonesia tak gentar, beberapa kali upaya dari Yandi Sofyan dan Ramdani Lestaluhu sempat membuat jantung pertahanan Artit Daosawang Cs terlihat ketar-ketir.

Pertahanan Indonesia mulai diuji Thailand ketika memasuki menit kedelapan, di mana Pokklaw melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Tetapi Kurnia Meiga, berada dalam kondisi siap untuk menepis tendangan Pokklaw.

Pada menit ke-12, gantian Indonesia yang memiliki ruang tembak untuk melepaskan tendangan jarak jauh yang dilakoni oleh Ramdani Lestaluhu. Namun kiper Thailand, Kawin Thammasatchanan masih bisa mengamankan bola.

Thailand terus mengurung pertahanan Indonesia dengan melakukan beberapa umpan silang melalui di kedua sayap. Namun Indonesia juga tak mau kalah dalam memberikan kejutan. Usai beberapa kali ditekan, lewat serangan balik yang berada di sisi kiri, tak jarang duet Ramdani dan Diego memberikan tusukan, meski diakhiri dengan penyelesaian yang tak sempurna.

Sibuk dengan serangan balik, ternyata membuat pertahanan Indonesia lemah di sisi kiri, sehingga Thailand mampu memimpin lewat Sarawut Masuk. Tepat di menit ke-22, umpan chip dari Thitiphan Puangjan disambut pemain Muangthong United, yang lepas dari pengawalan Diego.

Sarawut yang langsung berhadapan dengan Meiga, mengelabui kiper utama Timnas Indonesia dengan memberikan umpan chip. Meski sudah ditepis Meiga, namun upaya itu tak menghalangi bola yang terlanjur mendarat ke gawang Indonesia.

Indonesia yang tertinggal, beberapa kali melakukan upaya ke jantung pertahanan Thailand melalui aksi Alfin Fandi Eko. Namun tambahan satu menit di babak pertama ini, belum membuat Indonesia mampu menyamakan gol. Babak pertama pun membuat posisi Indonesia tertinggal.

Memasuki interval kedua, Indonesia coba mengambil inisiatif pertandingan sejak menit pertama. Sementara Thailand lebih memilih bermain bertahan dan menunggu serangan balik dari skuad asuhan Rahmad Darmawan.

Peluang didapat Indonesia, ketika Fandi Eko membuat pergerakan ke lini pertahanan Thailand. Namun dia dijatuhkan Boonyong, sedikit di luar kotak penalti Thailand. Tendangan bebas dilakoni pemain pengganti, Andri Ibo yang sayangnya masih membentur pagar betis Thailand.

Satu jam pertandingan berjalan, Thailand berusaha menurunkan tempo permainan, sambil berusaha memancing emosi para pemain Indonesia dengan sikap ‘lebay’ setelah dilanggar. Alhasil Dedi Kusnandar dan Alfin pun menjadi korban setelah terpancing emosinya dan kartu kuning pun diterimanya.

Menit ke-74 Indonesia mendapatkan peluang emas. Sayang, Ramdani yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Kawin, gagal mengeksekusi bola lantaran bola hanya mampu melewati di sisi kiri gawang Thailand.

Sisa 10 menit pertandingan, Indonesia melakukan upaya melalui Bayu Gatra di sisi kiri pertahanan Thailand. Namun upaya tersebut hanya beakhir di sepak pojok. Usai momen itu, menit ke-85, Pahabol menyia-nyiakan peluang, setelah terlalu lama mengontrol bola di kotak penalti lawan.

Tambahan empat menit, hanya diwarnai dengan permainan keras dari kedua tim, meski Indonesia sempat mendapatkan peluang emas dari Pahabol, sayang sepakan putra Papua itu hanya melambung di atas mistar gawang.

Peluang dari Pahabol itu pun menjadi kesempat terakhir Timnas Garuda Muda untuk membuat imbang keadaan. Alhasil, Indonesia pun harus puas untuk meraih medali perak di Cabor Sepakbola SEA Games Myanmar ini.

Susunan Pemain:
Indonesia: Meiga; Alfin, Manahati (Ibo 57’), Syaifuddin, Diego; Dedi, Pellu (Dendi 81’); Bayu, Fandi Eko, Ramdani; Yandi (Pahabol 70’)

Thailand: Kawin; Daosawang, Boonyong, Sakolwach, Theerathon; Thitipan (Pombuppha 63’), Charyl; Sarawut (Tanaboon 88’), Thawikan, Pokklaw; Adisak

Babak 1: Indonesia vs Thailand Indonesia Tertinggal

A. Firdaus - Okezone
NAYPYIDAW – Laga final memperebutkan medali emas di cabang Sepakbola SEA Games XXVII berlangsung di Zabu Thiri stadium, Sabtu (21/12/2013). Gelandang Thailand, Sarawut Masuk untuk sementara membuat Negeri Gajah Putih unggul atas Indonesia di babak pertama ini, lewat golnya pada menit ke-22.

Thailand tampil lebih mendominasi pada 45 menit pertama. Indonesia tak gentar, beberapa kali upaya dari Yandi Sofyan dan Ramdani Lestaluhu sempat membuat jantung pertahanan Artit Daosawang Cs terlihat ketar-ketir.

Pertahanan Indonesia mulai diuji Thailand ketika memasuki menit kedelapan, di mana Pokklaw melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Tetapi Kurnia Meiga, berada dalam kondisi siap untuk menepis tendangan Pokklaw.

Pada menit ke-12, gantian Indonesia yang memiliki ruang tembak untuk melepaskan tendangan jarak jauh yang dilakoni oleh Ramdani Lestaluhu. Namun kiper Thailand, Kawin Thammasatchanan masih bisa mengamankan bola.

Thailand terus mengurung pertahanan Indonesia dengan melakukan beberapa umpan silang melalui di kedua sayap. Namun Indonesia juga tak mau kalah dalam memberikan kejutan. Usai beberapa kali ditekan, lewat serangan balik yang berada di sisi kiri, tak jarang duet Ramdani dan Diego memberikan tusukan, meski diakhiri dengan penyelesaian yang tak sempurna.

Sibuk dengan serangan balik, ternyata membuat pertahanan Indonesia lemah di sisi kiri, sehingga Thailand mampu memimpin lewat Sarawut Masuk. Tepat di menit ke-22, umpan chip dari Thitiphan Puangjan disambut pemain Muangthong United, yang lepas dari pengawalan Diego.

Sarawut yang langsung berhadapan dengan Meiga, mengelabui kiper utama Timnas Indonesia dengan memberikan umpan chip. Meski sudah ditepis Meiga, namun upaya itu tak menghalangi bola yang terlanjur mendarat ke gawang Indonesia.

Indonesia yang tertinggal, beberapa kali melakukan upaya ke jantung pertahanan Thailand melalui aksi Alfin Fandi Eko. Namun tambahan satu menit di babak pertama ini, belum membuat Indonesia mampu menyamakan gol. Babak pertama pun membuat posisi Indonesia tertinggal.

Susunan Pemain:
Indonesia: Meiga; Alfin, Manahati, Syaifuddin, Diego; Dedi, Pellu; Bayu, Fandi Eko, Ramdani; Yandi

Thailand: Kawin; Daosawang, Boonyong, Sakolwach, Theerathon; Thitipan, Charyl; Sarawut, Thawikan, Pokklaw; Adisak

SEA Games XXVII Myanmar Perunggu Milik Singapura

Rintani Mundari - Okezone
NayPyiDaw – Tim sepakbola Singapura sukses meraih perunggu di SEA Games XXVII Myanmar 2013 usai menghempaskan sang juara bertahan Malaysia. Skor 2-1 menjadi penutup untuk kemenangan Singapura di Wunna Theikdi Football Stadium, Zabu Thiri Stadium, petang ini.

Sepasang gol Singapura hadir lewat Hariss Harun, pada menit ke-13 dan menit ke-14. Sementara gol tunggal Harimau Malaya muda tercipta lewat, Thamil Arasu Ambumamee pada menit ke-68.

Aroma kemenangan sejatinya sudah menghampiri kubu Singapura. Pasalnya, sejak menit pertama tim berjuluk Young Lions itu terus menekan pasukan Ong Kim Swee.

Namun, gol Singapura baru tercipta pada menit ke-13 melalui Hariss Harun yang berhasil menyempurnakan tendangan sudut. Tak sampai semenit, Hariss berhasil menggandakan keunggulan timnya lewat tendangan kerasnya. Papan skor pun berubah, 2-0 untuk keunggulan sementara Singapura.

Tertinggal dua gol, Malaysia meningkatkan intensitas serangan. Anak asuh Ong Kim Swee itu berulang kali mengancam lini pertahanan Singapura. Namun, hingga peluit babak pertama dibunyikan, Malaysia belum mampu memperkecil ketertinggalan.

Memasuki interval kedua, Malaysia mulai membangun serangan. Malaysia sendiri jelas berharap dapat mengamankan pertandingan ini, mengingat status mereka yang merupakan peraih medali emas di Palembang, Sumatra Selatan 2011 lalu.

Pertandingan yang dilangsungkan di Wunna Theikdi Football Stadium berjalan sengit dan panas. Wasit bahkan harus mengeluarkan lima kartu kuning dari sakunya, satu kartu kuning untuk Malaysia, dan empat lainnya tentu saja untuk Tim Singapura.

Serangan yang dilancarkan Malaysia pun berbuah hasil. Gol Thamil Arasu Ambumamee pada menit ke-68 sukses membangkitkan semangat timnya untuk dapat menyamakan kedudukan.

Sayang, solidnya lini pertahanan pasukan Aide Iskandar itu menghancurkan mental Malaysia sehingga tak mampu mewujudkan harapannya. Hingga 90+4 menit waktu tambahan, papan skor tetap tak berubah 2-1 untuk kemenangan Singapura. Izwan Mahbud dkk pun berhak untuk meraih medali perunggu.

Susunan Pemain

Singapura: Izwan, Hamzah, Yunos, Baharudin, Hameed, Ramli/ N. Nazari (81’), Arifin, Hariss, Sujad, Suhaimi, Gabriel/ Shahfiq Ghani (87’)


Malaysia: Thamil, Hazwan, Saarvindran, Irfan/ S. Sivanesan (64’), Nazmi, Arif/ Mohd Rozaimi bin Abdul Rahman (51’), Nazirul, Shahrul, Fadhli, Reuben, Izham

Thailand Gulung Indonesia di Final Voli Putra

Putri Utami - Okezone
NAYPIDAW – Usai bangga dapat melenggang ke partai final dengan menaklukkan tuan rumah Myanmar di semifinal. Tim bola Voli Putra Indonesia harus mengakui keunggulan Tim asal Thailand dengan skor 0-3 di partai Final Bola Voli SEA Games XXVII Myanmar 2013.

Pada pertandingan yang bertempat di Zayar Thiri Indoor Stadium, tim bola voli putra Thailand terlalu tangguh untuk dikalahkan. Hal ini terbukti dengan poin yang diraih yaitu (20-25, 17-25, 21-25), di mana Thailand selalu memimpin sejak set pertama.

Tim Indonesia sudah berjuang mati-matian untuk menembus blok-blok pertahanan pemain Thailand. Sayangnya, sejak set pertama Ayip Rizal cs memang sulit membendung kekuatan Thailand dan hanya terhitung beberapa kali memberikan poin. Sebaliknya smash para pemain Gajah Putih itu  berulang kali menghujani area pertahanan tim Garuda.

Meski kalah, medali perak yang disumbangkan anak asuh Ibarsjah Djanu Tjahjono itu sudah cukup terbilang sangat baik dan mampu memenuhi target PBVSI dengan persiapan yang dibilang cukup singkat.

Apabila dibanding dengan persiapan Tim Thailand yang sudah melakukan persiapan selama tiga tahun. Di mana Thailand berada di peringkat 34 Voli Dunia, sementara Indonesia berada di peringkat 62.

Tambahan satu perak ini juga menambah kumpulan perak Indonesia menjadi 80 (terhitung setelah pertandingan ini). Indonesia pun belum beranjak dari posisi empat dengan catatan, 64 emas, 80 perak, dan 105 perunggu.

Becker: Panggilan Djokovic Mengejutkan Saya

Putri Utami - Okezone
Boris Becker resmi menjadi pelatih Djokovic tahun depan. (foto: Ist)
LONDON – Keputusan petenis Novak Djokovic untuk menunjuk mantan petenis nomor satu dunia, Boris Becker sebagai pelatihnya, membuat Becker sangat terkejut. Becker mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah menduga hal ini.

Djokovic menunjuk Becker untuk menjadi pelatih utamanya pekan ini (18 Desember 2013), setelah dirinya gagal meraih gelar petenis nomor satu dunia, saat gelar ini disabet oleh petenis asal Spanyol Rafael Nadal, Oktober tahun ini.

Sementara itu, pelatih Marian Vajda yang telah melatih petenis asal Serbia sejak 2006 lalu itu akan tetap menjadi bagian dari tim pelatih. Akan tetapi kejuaran terdekat yaitu Australia Open Januari mendatang akan menjadi tanggung jawab Becker sebagai pelatih utama serta kejuaran lainnya seperti Grand Slam dan Master 1000 yang ingin dimenangkan Nole- panggilan Djokovic- menjadi tanggung jawab pria berusia 46 tahun ini.

“Saya didekati oleh Novak dan manajernya saat dia bermain di Beijing. Dia mengatakan membutuhkan seseorang demi membuatnya meraih kemenangan. Saya sangat terkejut–saya tidak menyangka. Saya merasa sangat terhormat,” kata Becker, seperti dilansir BBC, Sabtu (21/12/2013).

“Ini bukanlah pekerjaan setengah hati, bagi saya maupun baginya. Anda berada didalamnya untuk menang. Anda harus melakukannya sepenuh hati, atau tidak sama sekali – baik saya menjalankan sendiri atau saya tidak menjalankannya,” lanjut Becker.

Penunjukkan peraih enam kali gelar Grand Slam ini sebagai pelatih pun telah didahului oleh petenis legendaris Ivan Leindl pada 2011 yang telah mengantarkan Andy Murray mengangkat trofi US Open 2012 dan Wimbledon 2013.

“Saat Ivan ditunjuk sebagai pelatih, saya berpikir mengapa orang-orang ini terlalu lama untuk memutuskan memilih petenis hebat sepanjang masa untuk melatih,” sambung pria asal Jerman ini.

“Ada beberapa generasi yang benar-benar merubah tenis, dan bagaimana cara kami bermain di tahun 1980 tidak jauh berbeda dengan cara kami bermain saat ini,” tuntasnya.

Sauber Siapkan Pembalap Muda Turun ke Ajang F1

Putri Utami - Okezone
 
Sergey Sirotkin. (Foto: RTR Sports)
HINWIL – Pembalap muda asal Rusia, Sergey Sirotkin resmi ditunjuk sebagai test driver oleh tim Formula One (F1), Sauber. Tim asal Swiss ini mengumumkan bahwa sejak Juli lalu telah mempersiapkan pembalap muda ini untuk mendapatkan Super Lisensi (Lisensi untuk berlaga di F1 World Championship).

Meskipun Sauber telah menyiapkan waktu bagi Sirotkin untuk menyelesaikan jarak tempuhnya selama pengujian pra-musim. Sauber telah merekrut dua pembalap, yakni Adrian Sutil dan Esteban Gutierrez dan berjanji akan mempersiapkan Sirotkin di ajang F1 untuk jangka panjang.

“Kami telah bekerja bersama Sergey (Sirotkin) sejak Agustus dan wawasannya tentang F1 benar-benar bertambah. Sekarang dia telah mengambil langkah selanjutnya di tingkat teratas dari motosport dalam peran barunya sebagai test driver,” kata Bos Sauber, Monisha Kaltenborn, seperti dilansir Autosport, Sabtu (21/12/2013).

“Dia merupakan pembalap yang sangat fokus, tenang, dan juga pembalap bertalenta. Sekarang kami akan terus mendukungnya, termasuk memperoleh Superlicence. Tujuan kami mempersiapkan dirinya untuk debut Formula 1,” lanjut Monisha

Bergabungnya pembalap berusia 18 tahun ini sebagai test driver bersama Sauber sebagai bagian dari hubungan dengan investor Rusia, bertujuan untuk mempromosikannya ke dalam arena balap F1 sesegera mungkin pada 2014 nanti.

Pembalap asal Rusia ini pernah diberi jarak tempuh di mobil Ferrari F1 di Fiorano, 2009 lalu dan telah mengendarai Sauber pada 2013, dengan menggunakan sebagian Sirkuit Sochi dari bagian persiapannya. Sirotkin juga sedang mempersiapkan Formula Renault pasca musim untuk tim ISR yang telah dia jalani di tahun 2013 dan Fortec Motosport.

“Ini adalah kesempatan besar bagi saya menjadi pengendara uji coba untuk tim Sauber F1. Saya akan bekerja keras demi meningkatkan diri saya dan untuk memaksimalkan kesempatan ini,”ujar Sirotkin.

“Formula One memang sangat pelik, jadi sangat penting mendapatkan kesempatan seperti ini. Fokus utama saya adalah tahun depan yaitu World Series dari Renault, yang sangat kompetitif. Kompetisi ini akan memberikan saya kesempatan untuk mempersiapkan diri lebih baik agar siap untuk langkah besar berikutnya,” tutupnya.

Ahsan/Hendra Langgeng di Puncak, Tommy Tembus Peringkat Tiga

Randy Wirayudha - Okezone
Tommy Sugiarto
KUALA LUMPUR – Capaian gelar tetap berbicara buat duet ganda putra terbaik Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Posisi pasangan juara dunia itu belum tergoyahkan di peringkat satu BWF. Sementara torehan positif lainnya diklaim Tommy Sugiarto yang merangsek ke peringkat tiga.

Dari rilis terbaru BWF, Ahsan/Hendra masih perkasa dengan total poin 91020.0000 dari 14 turnamen yang diikutinya tahun ini, “mengangkangi” pasangan Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Lee Yong De di tempat kedua dan duet Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.

Tentu langgengnya Ahsan/Hendra di puncak peringkat BWF kategori ganda putra, tak luput dari raihan gelar juara dunia serta Superseries Finals beberapa waktu lalu. Tommy yang hanya mencapai final di turnamen serupa juga mengalami lonjakan peringkat.

Putra legenda hidup Icuk Sugiarto itu bergerak menyalip dua posisi dari peringkat lima ke urutan ketiga. Di atas Tommy, masih ada Chen Long asal China dan Lee Chong Wei dari Malaysia yang masih teguh di posisi teratas tungga putra.

Ada pun pasangan juara dunia lainnya dari ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, tak mampu bergerak dari peringkat dua, tepat di bawah duet China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Duet Praveen Jordan/Vita Marissa di tempat ketujuh dan Markis Kido/Pia Zebadiah, jadi dua pasangan Indonesia lainnya yang masih bertahan di 10 besar klasemen ganda campuran.

Sayangnya, kondisi statis juga dialami para srikandi di tunggal putri dan ganda putri. Duet China, Wang Xiaoli/Yu Yang masih berjaya di puncak. Sementara, Pia/Rizki Amelia Pradipta, terpaku di tempat keenam.

Pun demikian di tunggal putri yang bahkan, tak satupun ada wakil Indonesia yang mampu menembus 10 besar dunia. Pos teratas masih dikuasai pebulutangkis China, Li Xuerui, sementara peringkat terbaik tunggal putri hanya diklaim Lindaweni Fanetri di peringkat 17.

10 Besar Peringkat Terakhir BWF Tutup Tahun 2013
Tunggal Putra:
1. Lee Chong Wei (Malaysia)
2. Chen Long (China)
3. Tommy Sugiarto (Indonesia)
4. Jan O Jorgensen (Denmark)
5. Kenichi Tago (Jepang)
6. Boonsak Ponsana (Thailand)
7. Du Pengyu (China)
8. Sony Dwi Kuncoro
9. Wang Zhengming (China)
10. Nguyen Tien Minh (Vietnam)

Tunggal Putri:
1. Li Xuerui (China)
2. Wang Shixian (China)
3. Ratchanok Intanon (Thailand)
4. Wang Yihan (China)
5. Sung Ji Hyun (Korea Selatan)
6. Bae Yeon Ju (Korea Selatan)
7. Tai Tzu Ying (China Taipei)
8. Saina Nehwal (India)
9. Juliane Schenk (Jerman)
10. Porntip Buranaprasertsuk (Thailand)

Ganda Putra:
1. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia)
2. Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae (Korea Selatan)
3. Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
4. Kim Ki Jung/Kim Sa Rang (Korea Selatan)
5. Liu Xiaolong/Qiu Zihan (China)
6. Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang)
7. Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia)
8. Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (Malaysia)
9. Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin (China Taipei)
10. Angga Pratama/Ryan Agung Saputra (Indonesia)

Ganda Putri:
1. Wang Xiaoli/Yu Yang (China)
2. Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen (Denmark)
3. Ma Jin/Tang Jinhua (China)
4. Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi (Jepang)
5. Jung Kyung Eun/Kim Ha Na (Korea Selatan)
6. Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta (Indonesia)
7. Jang Ye Na/Kim So Young (Korea Selatan)
8. Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul (Thailand)
9. Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (Jepang)
10. Ko A Ra/Yoo Hae Won (Korea Selatan)

Ganda Campuran:
1. Zhang Nan/Zhao Yunlei (China)
2. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia)
3. Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark)
4. Xu Chen/Ma Jin (China)
5. Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris)
6. Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia)
7. Praveen Jordan/Vita Marissa (Indonesia)
8. Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand)
9. Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth (Indonesia)
10. Shin Baek Choel/Jang Ye Na (Korea Selatan)

Jadi Kandidat IOC, Presiden BWF Terkesan

A. Firdaus - Okezone
Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen (foto: Reuters)
KUALA LUMPUR – Presiden Badminton World Federation (BWF), Poul-Erik Hoyer Larsen terkesan sekaligus merendah, ketika dicalonkan sebagai anggota International Olympic Committee (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional.

Keputusan Dewan Eksekutif IOC merekomendasikan peraih medali emas Olimpiade 1996 Tunggal Putra itu, untuk menjadi bagian dari keanggotaan IOC sesi ke-126, yang akan berlangsung di Sochi, Februari mendatang. Dan, bakal diumumkan oleh Presiden IOC, Thomas Bach, pada akhir pekan di Montreux, Swiss akhir pekan ini.

Hoyer yang ikut memberikan hadaia pada final BWF Superseries di Malaysia kemarin, mengaku terkesan dengan pencalonan ini. Pria asal Denmark itu juga menganggap acara tersebut sangat penting bagi dunia Bulutangkis Dunia.

"Ini akan menjadi suatu kehormatan untuk ikut di organisasi yang menguntungkan ini dan yang cita-cita yang sangat mempengaruhi hidup saya. Saya melihat pencalonan ini sebagai kesempatan mendedikasikan diri untuk melayani olahraga dan memberikan kontribusi bagi pembangunan global,” ucap Hoyer, kepada situs resmi BWF.

“Lebih penting lagi, itu adalah kesempatan bagi bulutangkis dan BWF untuk melakukan kontribusi kepada IOC sebanyak mungkin dari apa yang sedang dibahas nanti,” tegasnya.

Jelang Inter Milan vs AC Milan Cambiasso: Derby Della Madonninna Spesial untuk Kedua Tim

Rintani Mundari - Okezone
Inter Milan. (Foto: Reuters)
MILAN – Inter Milan masih belum dapat menunjukkan performa konsisten selama kompetisi Serie A musim ini. Dalam 16 pertandingan, Nerazzurri hanya mampu meraih tujuh kemenangan, hasil ini membuat Inter sementara waktu berada di urutan kelima.

Klub besutan Walter Mazzarri saat ini mengoleksi 28 angka, atau terpaut 15 angka dari Juventus yang berada di puncak sementara. Meski faktanya demikian, centrocampista Inter, Esteban Cambiasso yakin bahwa timnya akan kembali ke jalur persaingan usai jeda musim dingin.

“Paruh pertama musim ini belum berakhir,” tegas Cambiasso, seperti dilansir Mediaset Premium, Sabtu (21/12/2013).

“Pimpinan klasemen telah menjauhkan diri dari kami, namun masih banyak pertandingan musim ini. Yang terpenting adalah mendapatkan tiga poin pada suatu waktu,” sambungnya

Di tengah-tengah usaha kembali ke posisi empat besar. La Beneamata justru harus menemui batu sandungan, menghadapi AC Milan di Giuseppe Meazza dalam laga bertajuk Derby Della Madonninna.

“Derby merupakan pertandingan yang berbeda dari yang lain. Laga tersebut selalu terasa spesial bagi kami dan Milan, dan kami akan mencoba untuk melakukan segala yang kami bisa demi mencoba dan membawa sukacita untuk fans kami,” tutup pemain internasional Argentina itu.

RD: Thailand Lemah di 30 Menit Akhir

 Achmad Firdaus - Okezone
NAYPYIDAW – Pelatih Timnas Indonesia Rahmad Darmawan kembali mengingatkan anak asuhnya untuk bisa menjaga fokus selama 90 menit, saat bentrok kontra Thailand pada babak final cabang olahraga sepakbola SEA Games XXVII, Myanmar, Sabtu (21/12/2013) malam nanti WIB.

Jelang laga final di Zayyarthiri Stadium, Naypyidaw, RD terus memompa mental bertanding anak asuhnya agar tidak merasa inferior dari Thailand yang sempat mengecundangi mereka di penyisihan grup dengan skor telak, 1-4.

Mantan pelatih Sriwijaya FC, Persipura Jayapura dan Arema Malang tak menampik bahwa skuad Thailand yang diarsiteki mantan strikernya Keatisuk Senamuang merupakan tim yang solid. Namun bukan berarti Thailand tak punya celah yang bisa diekspoitasi anak asuhnya.

“Dalam sistem turnamen seperti ini, tidak ada tim yang performanya terus terjaga atau stabil. Pasti ada turun naiknya. Sekarang kita memiliki situasi yang sama dengan Thailand, ujar RD dalam konferensi pers jelang laga.

“Tadi saya gambarkan, jikaThailand tidak spartan dalam 90 menit dengan tempo sama. Selalu, babak kedua mereka menurun di 30 menit akhir. Itu juga terjadi saat mereka melawan Singapura (di semifinal),” tutupnya.

Jelang Indonesia vs Thailand Jaga Mental, RD Selalu Ingatkan Target

Achmad Firdaus - Okezone
NAYPYIDAW – Timnas Indonesia U-23 akan melakoni laga krusial kontra Thailand di final SEA Games XXVII Myanmar, Sabtu (21/12/2013) malam nanti WIB. Pelatih Rahmad Darmawan pun tidak ingin kembali gagal merealisasikan target yang dicanangkan.

Faktor mental disebutnya menjadi hal yang paling krusial jelang laga di Zayyarthiri Stadium, Naypyidaw, Myanmar. Untuk itu, pelatih asal Lampung ini pun terus berupaya memompa motivasi anak asuhnya agar benar-benar siap mental di laga puncak nanti.

Masalah kekalahan 1-4 di penyisihan grup, dan rekor buruk Indonesia yang hanya empat kali menang dari total 18 bentrok kontra Thailand di SEA Games, tidak diindahkan RD. Intinya, tak ada toleransi buat para punggawa Indonesia selain meraih emas.

“Untuk menjaga mental pemain, di setiap kami punya kesempatan berkomunikasi dengan pemain, kami selalu sampaikan kepada pemain ‘ayo ingat target’. Ayo ingat apa yg harus dilakukan di lapangan,” tutur RD dalam rilis yang diterima Okezone, Sabtu (21/12/2013).

“Kalau mental kurang, fisik tidak akan bisa menolong. Pemain harus fokus dalam organisasi permainan,” sambungnya.

Jelang laga nanti, RD dihantui kegagalan SEA Games 2011 di Jakarta, dua tahun lalu,  di mana skuadnya kala itu harus menerima pil pahit kalah adu penalti dari Malaysia yang akhirnya menggondol medali emas. Di final tahun ini, meski ada enam pemain yang bermain di laga final dua tahun lalu, RD menegaskan bahwa situasinya berbeda.

“Tahun lalu semua pemain sangat kelelahan. Sangat lelah sekali. Karena kami main di pertandingan semifinal lawan Vietnam yang memberikan perlawanan ketat. Apalagi di tambah kondisi lapangan hujan yang semakin menguras stamina,” tandasnya.

Jelang Indonesia vs Thailand Indonesia Dihantui Rekor Buruk

Achmad Firdaus - Okezone
Skuad Timnas U-23 saat mengalahkan Laos di MNC Cup (Foto: Arief Julianto/Okezone)
JAKARTA - Misi mengakhiri paceklik emas digelorakan skuad Timnas Indonesia U-23 jelang laga final cabang sepakbola SEA Games ke-27, kontra Thailand, Sabtu (21/12) malam nanti. Mampukah Indonesia memperbaiki rekor atas Thailand?

Indonesia sudah 22 tahun puasa gelar juara di cabang sepakbola SEA Games. Terakhir kali, skuad Garuda meraih medali emas di pesta olahraga se-Asia Tenggara, terjadi pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina.

Kala itu, Indonesia yang diperkuat pemain-pemain macam Widodo Cahyono Putro dan Rocky Putiray jadi juara lewat drama adu penalti atas Thailand. Di waktu normal, kedua tim main sama kuat, 0-0.

Namun, usai kejayaan tersebut, prestasi Indonesia khususnya di cabang sepakbola seakan tenggelam. Skuad Merah Putih hingga kini hanya dua kali mampu menembus final.

Pada final 1997, Indonesia yang jadi tuan rumah harus kalah dari Thailand. Skuad Merah Putih hanya mampu merebut medali perak setelah kalah adu penalti 2-4, setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.

Di final terakhirnya pada SEA Games 2011 di Jakarta, Indonesia kembali harus menelan pil pahit. Lagi, Indonesia harus kalah lewat drama adu penalti. Kali ini pelakunya ialah Negara tetangga, Malaysia.

Kini, Indonesia kembali mencapai babak final untuk kali kedua secara beruntun. Dan lawan yang akan dihadapi adalah Thailand. Sebelum bentrok di final, kedua tim sudah saling jajal kekuatan di babak penyisihan grup, di mana Indonesia dipaksa bertekuk lutut dengan skor cukup telak 1-4.

Namun, kekalahan tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur pertandingan final Sabtu malam nanti di Zayyarthiri Stadium, Naypyidaw, Myanmar.  Pasalnya, usai kekalahan tersebut, skuad besutan Rahmad Darmawan menunjukkan performa yang menanjak.

Indonesia diketahui sempat nyaris gagal lolos dari penyisihan grup lantaran hanya mampu menang 1-0 atas tim lemah Kamboja, lalu kalah dari Thailand, dan imbang kontra Timor Leste.

Beruntung, pada laga pamungkas, Indonesia sukses menekuk tuan rumah Myanmar lewat gol tunggal Alfin Tuasalamony lewat titik putih. Meski kalah dalam selisih gol, Indonesia yang mengumpulkan poin sama dengan Myanmar (7), bisa tersenyum lantaran regulasi menyebut penilaian berdasarkan head to head kedua tim.

Melaju ke semifinal, permainan Yandi Sofyan dkk. lebih baik lagi. Di fase ini, mereka berhasil mengalahkan juara bertahan, sekaligus favorit juara, Malaysia lewat drama adu penalti. Dendam kekalahan di final dua tahun lalu pun terbalaskan.

Dan kini, di partai puncak, Indonesia harus kembali bersua tim yang mempermalukan mereka di penyisihan grup, Thailand. Misi balas dendam tentunya kembali diusung anak-anak Garuda Muda, meski banyak yang masih ragu Indonesia mampu melakukannya lantaran lini depan yang kurang tajam.

Selain faktor tumpulnya lini depan, Thailand juga punya rekor yang cukup impresif setiap kali bersua Indonesia di ajang SEA Games. Menilik head to head, Indonesia sudah 18 kali bersua skuad Gajah Putih.

Hasilnya, statistik mencatat Indonesia inferior dari Thailand, karena hanya mampu empat kali menang. Sementara Thailand, 12 kali menekuk Indonesia! Dari 18 kali bentrok itu, Thailand sekali meraih kemenangan tanpa harus menjalani laga hingga akhir.

Kejadian itu terjadi pada semifinal SEA Games 1977, Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu, laga dihentikan wasit asal Malaysia, Othman Omar pada menit ke-60, saat kedudukan imbang 1-1. Indonesia dinyatakan kalah karena dinilai melakukan kekerasan.

Khusus di laga final, partai kali ini merupakan yang ketiga. Dalam dua bentrok sebelumnya, kedua tim saling mengalahkan. Indonesia menang di SEA Games 1991, sedangkan Thailand membalasnya pada final SEA Games 1997 di Jakarta.

Well, bagaimana dengan final tahun ini? Tentunya masyarakat Indonesia berharap Kurnia Meiga dkk. mampu mengakhiri dahaga gelar juara yang telah bertahan 22 tahun lamanya.

Emas di cabang sepakbola juga akan jadi penawar kekecewaan Indonesia yang sudah dipastikan gagal mempertahankan status juara umum pada edisi kali ini, lantaran hingga dua hari jelang penutupan, Indonesia masih berada di posisi keempat perolehan sementara medali dengan 61 emas, kalah jauh Thailand yang berada di ambang juara umum setelah mengoleksi 94 emas.

Head to Head Indonesia vs Thailand di SEA Games:
1977 (Malaysia): Indonesia 1 – 1 Thailand (Indonesia didiskualifikasi)
1979 (Indonesia): Indonesia 1 – 3 Thailand (penyisihan grup)
1979 (Indonesia): Indonesia 0 – 0 (3-1 pen) Thailand (semifinal)
1981 (Filipina): Indonesia 0 – 2 Thailand (semifinal)
1983 (Singapura: Indonesia 0 – 5 Thailand (penyisihan grup)
1985 (Thailand): Indonesia 0 – 7 Thailand (semifinal)
1987 (Thailand): Indonesia 0 – 0 Thailand (penyisihan grup)
1989 (Malaysia) Indonesia 1 – 1 (9-8 pen) Thailand (perebutan perunggu)
1991 (Filipina): Indonesia 0 – 0 (4-3 pen) Thailand (final)
1993 (Singapura): Indonesia 0 – 1 Thailand (semifinal)
1995 (Thailand): Indonesia 1 – 2 Thailand (penyisihan grup)
1997 (Indonesia): Indonesia 1 – 1 (2-4 pen) Thailand (final)
2001 (Malaysia): Indonesia 1 – 2 (ex time) Thailand (semifinal)
2003 (Vietnam): Indonesia 0 – 6 Thailand (penyisihan grup)
2005 (Filipina): Indonesia 1 – 3 Thailand (semifinal)
2007 (Thailand): Indonesia 1 – 2 Thailand (penyisihan grup)
2011 (Indonesia): Indonesia 3 – 1 Thailand (penyisihan grup)
2013 (Myanmar): Indonesia 1 – 4 Thailand (penyisihan grup)
2013 (Myanmar): Indonesia … - … Thailand (final) (acf)

SEA Games 2013 Indonesia Kejar Tiga Besar, Thailand di Ambang Juara

Achmad Firdaus - Okezone
Sepakbola diharapkan meraih medali emas demi menjaga gengsi Indonesia yang gagal mempertahankan status juara umum SEA Games 2013 (Foto: Okezone)
JAKARTA - Peluang Indonesia untuk mempertahankan status sebagai juara umum di ajang SEA Games XXVII, Myanmar, tahun ini dipastikan sudah pupus. Indonesia tak mungkin lagi mengejar Thailand yang kini berada di ambang juara.

Hingga memasuki hari ke-10, Sabtu (21/12/2013), Indonesia belum beranjak dari peringkat empat klasemen sementara perolehan medali. Indonesia mengoleksi 61 emas, 69 perak dan 97 perunggu.

Dengan ajang SEA Games yang hanya menyisakan dua hari, sebelum pesta penutupan pada Minggu (22/12/2013), peluang Indonesia untuk mempertahankan mahkota juara umum yang mereka raih dua tahun lalu di Palembang-Jakarta sudah pasti tertutup.

Hal ini tak lepas dari gap yang cukup jauh antara Indonesia dengan pimpinan klasemen sementara Thailand. Seperti diketahui, skuad Gajah Putih melesat sendirian dengan koleksi 94 emas, atau unggul 24 keping emas dari tuan rumah Myanmar di posisi dua. Dengan kondisi ini, Thailand hampir dipastikan keluar sebagai juara umum SEA Games tahun ini.

Sementara bagi Indonesia, pilihan realistis yang bisa diupayakan adalah dengan menembus tiga besar, sebagaimana target yang ditetapkan KONI Pusat. Peluang itu cukup terbuka, mengingat selisih Indonesia dengan Vietnam di peringkat tiga hanya dipisahkan enam keeping emas.

"Insyallah kita tetap mencoba jadi juara umum. Paling tidak bisa menembus tiga besar," kata Menpora, Roy Suryo di Wisma Menpora, sebelum kontingen Indonesia berangkat ke Myanmar.

Dengan beberapa cabor yang masih akan dipertandingkan pada Sabtu (21/12/2013) hari ini seperti catur, diving, Judo, Kempo, Muay, Petangue, Tenis Meja, Taekwondo, Perahu Naga dan sepakbola, peluang kontingen Indonesia cukup terbuka.

Ya, cabang olahraga terakhir menjadi satu-satunya harapan Indonesia menjaga gengsi di kawasan Asia Tenggara. Gagal mempertahankan juara umum, tapi bisa meraih emas pada cabang sepakbola, tentunya bisa sedikit memberikan kebanggaan buat masyarakat Indonesia.

Pasalnya, sepakbola diketahui merupakan olahraga yang paling digandrungi masyarakat Indonesia dan yang paling ditunggu-tunggu kontribusi emasnya dalam setiap perhelatan SEA Games.

Tentunya, masyarakat dari Sabang sampai Merauke sangat berharap skuad Timnas Indonesia U-23 arahan pelatih Rahmad Darmawan bisa mengalahkan Thailand di partai puncak, Sabtu (21/12), malam nanti, sekaligus mengakhiri dahaga emas dari cabang sepakbola yang terakhir kali dipersembahkan oleh Widodo Cahyono Putro dkk. pada SEA Games 1991, atau 22 tahun silam.

Jumat, 20 Desember 2013

Casillas: Madrid adalah Saya

 Rintani Mundari - Okezone
Iker Casillas. (Foto: Euro Sport)
MADRID – Kiper sekaligus kapten Real Madrid, Iker Casillas masih menyimpan ambisi membantu Los Blancos merengkuh trofi La Decima. Alasan ini pula yang menjadikan ikon Madrid itu menegaskan tak memiliki niat untuk meninggalkan Santiago Bernabeu dalam waktu dekat.

Casillas memang acap kali diberitakan hengkang belakangan ini, menyusul perannya yang mulai tersisihkan akibat kedatangan Diego Lopez pada jendela transfer musim lalu. Meski demikian, San Iker menekankan bahwa dirinya akan tetap bertahan dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi mengantar Madrid menjadi Raja Eropa untuk yang ke-10 kalinya.

“Keputusan saat ini adalah tetap bertahan di Real Madrid. Saya ingin memenangi La Decima, beberapa gelar Cup dan La Liga,” tegas Casillas kepada Antena3, Jumat (20/12/2013)

“Ada banyak spekulasi mengenai saya. Setiap hari selalu saja ada rumor, dan laporan-laporan aneh muncul. Saya seorang pemain Real Madrid. Klub ini merupakan tempat di mana saya ingin selalu tetap tinggal,” sambungnya.

Casillas merupakan pemain binaan akademi Madrid La Masia dan bergabung dengan dengan skuad inti musim 1999 silam. Sejauh ini, Casillas telah tampil di 476 pertandingan dan memenangi sejumlah gelar, salah satu yang paling bergengsi adalah dua gelar Liga Champions (1999–2000, 2001–02).

“Memiliki karier yang panjang dan bermain untuk Madrid memberi Anda kesempatan untuk memenangkan trofi setiap musim. Namun, tinggal di Madrid untuk jangka waktu yang lama bukanlah hal mudah. Anda harus melakukan yang terbaik dan tuntutan akan terus meningkat,” lanjutnya.

“Real Madrid adalah jiwa saya, dan saya bahagia berada di Madrid. Dalam lima atau enam musim, Anda akan lihat (di mana saya akan berada),” tutup Casillas yang kini berusia 32 tahun itu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost